Sentimen
Negatif (99%)
16 Jul 2024 : 13.15
Tokoh Terkait

BMKG Ungkap Wilayah RI yang Alami Fenomena 'Bediding' di Tengah Musim Kemarau

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

16 Jul 2024 : 13.15
Jakarta -

Suhu dingin yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada beberapa waktu terakhir menjadi sorotan masyarakat. Sejumlah netizen mengunggah suhu di daerahnya yang dirasakan sangat dingin dari hari-hari biasanya. Tidak hanya di pagi hari, suhu dingin juga masih dirasakan di sejumlah daerah pada malam hari.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, suhu dingin pada musim kemarau atau disebut fenomena 'Bididing' disebabkan adanya Angin Monsun Australia.

Angin Monsun Australia bertiup dari Australia menuju benua Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang juga memiliki suhu permukaan laut relatif rendah atau dingin.

Angin Monsun Australia diketahui bersifat kering dan sedikit membawa uap air, sehingga memengaruhi musim kemarau di Indonesia.

"Apalagi pada malam hari, di saat suhu mencapai titik minimumnya," ujar Guswanto saat dihubungi detikcom, Selasa (16/7/2024).

Wilayah RI yang Dilanda Suhu Dingin

Guswanto menjelaskan, fenomena suhu dingin akan terus terjadi menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus 2024. Bahkan kemungkinan bakal terjadi sampai September.

Suhu dingin yang terjadi belakangan ini terjadi di wilayah bagian selatan khatulistiwa, seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kondisi suhu lebih dingin juga tidak berkaitan dengan clear sky atau kondisi langit tanpa awan. Saat ini, kondisi di wilayah Indonesia berupa angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap di permukaan bumi.

Bahkan, daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembaban yang lebih rendah. Kondisi dingin ini merupakan fenomena umum yang terjadi di Indonesia saat musim kemarau.

"Diketahui Mbedhidhing dari data suhu malam hari yang terjadi bulan Juli-Agustus, dibandingkan normalnya. Dingin itu kan ada ukurannya. Misalkan suhu, normalnya di malam hari bersuhu 21-23 derajat Celsius, pada bulan Juli-Agustus bisa 17-19 derajat Celsius," terang Guswanto.


(suc/up)

Sentimen: negatif (99.9%)