Sentimen
Negatif (61%)
16 Jul 2024 : 17.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Gunung, Pasuruan, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Lumajang

Tokoh Terkait

Fenomena Suhu Dingin di Pulau Jawa, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

16 Jul 2024 : 17.35

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan keberadaan Angin Monsun Australia dan posisi matahari yang berada di sisi utara bumi menjadi pemicu suhu dingin melanda sebagian besar wilayah di Pulau Jawa.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa Angin Monsun Australia (Timur) yang kering dan membawa sedikit uap air tersebut saat ini berhembus menuju benua Asia dengan melewati perairan Samudera Hindia.

Analisa tim meteorologi BMKG mendapati bahwa pada saat yang bersamaan, suhu permukaan laut di perairan Samudera Hindia juga dalam kondisi yang relatif lebih rendah, sehingga berpengaruh membawa suhu dingin pada wilayah Indonesia.

BMKG menilai fenomena suhu dingin tersebut adalah situasi biasa yang terjadi pada medio Juli - Agustus (puncak musim kering) dan diprakirakan bisa berlangsung hingga bulan September.

Menurutnya, fenomena seperti ini akan menyasar wilayah bagian selatan ekuator atau khatulistiwa, dalam hal ini Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang akan terasa lebih dingin dari biasanya.

Pulau Jawa biasanya akan lebih dingin karena bertopografi pegunungan atau dataran tinggi, seperti Banjarnegara di Jawa Tengah (Dieng), Lumajang hingga Pasuruan di Jawa Timur (Semeru, Bromo), kemudian Wonosobo dan Temanggung (Gunung Sindoro - Sumbing), dan Lembang Bandung di Jawa Barat.

BMKG memprakirakan sejumlah wilayah tersebut dalam beberapa waktu ke depan masih akan bersuhu lebih dingin pada pagi hari, dengan titik minimumnya berlangsung pada malam hari.

Sentimen: negatif (61.5%)