Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Menanti Pendekar Pemberantas Korupsi yang Bertaji - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: News
Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, resmi mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Hal itu dilakukannya di hari terakhir masa pendaftaran, Senin 15 Juli 2024.
“Sudirman Said mengambil keputusan ini setelah mempertimbangkan dorongan dari berbagai koalisi masyarakat sipil,” tulis siaran pers diterima, Senin (15/7/2024).
Hadirnya Sudirman Said sebagai salah satu peserta calon pimpinan (capim) KPK turut mendapat dorongan dari Praswad Nugraha selaku Ketua Indonesia Memanggil Lima Tujuh (IM57+ Institute).
Diketahui, IM 57+ adalah organisasi gerakan anti korupsi yang didirikan oleh para eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Praswad menyampaikan, pihaknya meminta Sudirman Said untuk mengikuti seleksi Capim KPK karena sosok berintegritas dan memiliki rekam jejak bagus serta berpengalaman.
Selain itu, sebanyak empat orang mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) juga ikut serta mendaftar calon pimpinan (capim) KPK periode 2024-2029.
"Rekan-rekan, 4 orang anggota IM57 mendaftar Capim KPK hari ini," kata ketua IM57+Institute, Praswad Nugraha saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2024).
Keempat mantan pegawai KPK yakni Herry Muryanto (Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat), Giri Suprapdiono (Direktur Dikyanmas), Hotman Tambunan (Kepala Training ACLC KPK), dan Arien Marttanti Koesniar (Kabag Rumah Tangga).
Praswad menyebut keempat mantan pegawai KPK itu mendaftarkan diri karena melihat banyaknya masalah di internal KPK. Baik dari segi pimpinan hingga pegawainya.
"Melihat banyaknya pimpinan KPK yang terjerat dengan pelanggaran kode etik, bahkan ketua KPK menjadi tersangka pemerasan," ungkap Praswad.
"Melihat banyaknya penyidik, petugas rutan, yang juga melakukan pemerasan terhadap saksi dan keluarga tahanan," sambung dia.
Belum lagi masalah kepercayaan publik terhadap KPK yang sangat merosot hingga membuat keempat korban TWK itu ingin berkiprah lagi.
"Maka kami terpanggil untuk mendaftarkan diri menjadi Pimpinan KPK," pungkas dia.
Pendaftar lainnya ialah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron yang mendaftarkan diri sebagai Calon Pimpinan (Capim) KPK periode 2024-2029. Dia pun berharap agar bisa menduduki lagi jajaran pimpinan KPK untuk kedua kalinya.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK untuk periode 2024-2029. Berharap ridho dan perlindungan Allah swt semoga terpilih pimpinan yang terbaik untuk pemberantasan di Indonesia," kata Ghufron melalui keterangan, Senin (15/7/2024).
Ghufron berpesan kepada masyarakat agar turut serta juga mendaftarkan diri sebagai bagian dari Capim dan Dewas KPK. Sebab menurut dia semakin banyak calon yang mendaftar, maka peluang untuk terpilih capim yang terbaik semakin terbuka lebar.
"Tunjukkan komitmen dan dedikasi dalam pemberantasan korupsi dengan menjadi calon pimpinan KPK, korupsi tak akan habis tanpa turun gelanggang melakukan pemberantasan salah satunya dengan menjadi pimpinan KPK," ucapnya.
Sentimen: negatif (99.6%)