Sentimen
Negatif (79%)
15 Jul 2024 : 14.18
Informasi Tambahan

Kasus: serangan siber

Tokoh Terkait

Begini Jurus Perbankan Amankan Data Nasabah

15 Jul 2024 : 14.18 Views 5

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta -

Baru-baru ini serangan ransomware yang melumpuhkan sistem layanan pemerintah di Pusat Data Nasional (PDN) menjadi pusat perhatian publik. Hal ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi semua instansi/perusahaan yang menerapkan sistem digitalisasi, termasuk perbankan.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility Bank BCA Hera F. Haryn memastikan data-data nasabah BCA masih dalam kondisi aman. Hera menyebut pihaknya telah mengembangkan sistem keamanan secara berlapis.

"Yang pasti yang saya bisa tekankan adalah bahwa keamanan dari data nasabah itu alhamdulillah sampai saat ini masih aman," kata Hera saat ditemui di Menara BCA, Jakarta, Senin (15/7/2024).

Dia menegaskan pihaknya melakukan uji coba keamanan secara berkala. Dia juga akan memperketat titik-titik pengamanan yang menjadi pencadangan data nasabah.

Saat ini BCA mempunyai 4 data center. Hera bilang titik-titik data center tersebut tersebar di beberapa kota di Indonesia.

"Di saat yang bersamaan kita juga sedang menyiapkan titik-titik untuk pengamanan itu. Kita sampai saat ini punya 4 titik data center," jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah mencari solusi saat terjadi gangguan atau bug pada sistemnya. Dia menjelaskan memang saat terjadi gangguan sistem, membutuhkan waktu sehingga dapat menghambat transaksi. Untuk itu, pihaknya terus memperbaiki sistem pengamanan agar nasabah dapat melakukan transaksi meskipun sedang gangguan.

"Kami terus memperbaiki sistem dan mencari solusi agar ketika hal tersebut terjadi bug atau apa itu, kita bisa lebih cepat. Ketika akan melakukan transisi pengamanan gitu agar tetap bisa melakukan transaksi dengan sempurna seperti biasa," jelasnya.

Sebelumnya serangan ransomware berhasil melumpuhkan Pusat Data Nasional (PDN). Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa serangan siber ransomware dilakukan oleh pelaku yang mengatasnamakan sebagai Brain Chiper.

Sedangkan menyangkut kerugian yang terjadi usai Pusat Data Nasional Sementara tumbang dari Kamis (24/6/2024), hingga saat ini masih pemulihannya masih dalam proses dan pemerintah tidak menyebutkannya secara pasti.

"Kerugiannya belum tahu, tapi yang kita lihat layanan publik terganggu. Ada 210 layanan publik terganggu, tapi yang paling terdampak itu imigrasi karena langsung ke masyarakat, PUPR kena juga," kata Semuel.

(kil/kil)

Sentimen: negatif (79%)