Sentimen
Negatif (99%)
15 Jul 2024 : 21.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv

Kasus: penembakan

Israel Makin Ganas Gempur Gaza dari Berbagai Sisi, Ini Respons Hamas

16 Jul 2024 : 04.00 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Israel di wilayah Palestina tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Pada Senin (15/7/2024), pasukan Tel Aviv menggempur Jalur Gaza dari udara, laut, dan darat.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan pihaknya melanjutkan aktivitasnya di seluruh wilayah pesisir. Mereka melakukan penggerebekan di Rafah dan Gaza tengah yang menewaskan "sejumlah" militan, serta serangan udara di seluruh jalur tersebut selama sehari.

Mereka juga mengatakan pasukan angkatan lautnya telah menembaki sasaran-sasaran di Gaza.

Koresponden AFP melaporkan bahwa peluru menghujani lingkungan Tal Al-Hawa, Sheikh Ajlin, dan Al-Sabra di Kota Gaza, sementara saksi mata mengatakan bahwa tentara Israel telah menembaki daerah Al-Mughraqa dan pinggiran utara kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi jenazah lima orang, termasuk tiga anak-anak, setelah serangan udara Israel di kamp Al-Maghazi, juga di Jalur Gaza tengah.

Sementara itu, saksi mata melaporkan tembakan pesawat tempur Israel di sebelah timur Khan Yunis, di Gaza selatan, dan penembakan serta serangan helikopter Apache di wilayah barat kota paling selatan Rafah.

Respons Hamas

Pengeboman tanpa henti itu terjadi karena prospek gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera semakin menipis.

Hamas, kelompok Islamis yang didukung Iran yang telah diperangi Israel di Gaza selama lebih dari sembilan bulan, mengatakan pada Minggu bahwa mereka menarik diri dari pembicaraan gencatan senjata.

Keputusan itu menyusul serangan Israel yang menargetkan kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif, yang menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menewaskan 92 orang.

Nasib Deif masih belum diketahui, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "tidak ada kepastian" bahwa dia tewas sementara seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa Deif "sehat dan secara langsung mengawasi" operasi.

Berbicara setelah serangan terhadap Al-Mawasi, pejabat senior kedua dari kelompok militan tersebut mengutip "pembantaian" Israel dan sikapnya terhadap negosiasi sebagai alasan untuk menangguhkan negosiasi.

Namun menurut pejabat tersebut, Haniyeh mengatakan kepada mediator internasional bahwa Hamas "siap untuk melanjutkan negosiasi" ketika pemerintah Israel "menunjukkan keseriusan dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan".

Minggu lalu, Presiden AS Joe Biden telah mengisyaratkan kesepakatan mungkin sudah dekat, dengan mengatakan pada pertemuan puncak NATO bahwa kedua belah pihak telah menyetujui kerangka kerja yang telah ditetapkannya pada akhir Mei.

Hamas pada Senin juga mengecam AS, menuduhnya mendukung "genosida" dengan memasok Israel dengan senjata yang "dilarang secara internasional".

"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya... penghinaan Amerika terhadap darah anak-anak dan wanita rakyat Palestina kami... dengan menyediakan semua jenis senjata terlarang untuk pendudukan 'Israel'," kata pernyataan dari kantor media pemerintah Hamas.

Pembicaraan antara pihak-pihak yang bertikai telah dimediasi oleh Qatar dan Mesir, dengan dukungan AS, tetapi negosiasi selama berbulan-bulan gagal menghasilkan terobosan.


(fab/fab)

Sentimen: negatif (99.2%)