Sentimen
Negatif (88%)
16 Jul 2024 : 08.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Kasus: penembakan, Insiden penembakan

Partai Terkait

Donald Trump Tunjuk JD Vance Jadi Cawapres, Dulu Lawan Sekarang Kawan

16 Jul 2024 : 15.49 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Donald Trump memilih Senator AS Ohio, JD Vance sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Penunjukan itu dilakukan, usai Partai Republik secara resmi mengusungnya untuk kembali maju pada Pilpres 2024.

"Sebagai Wakil Presiden, JD akan terus berjuang untuk Konstitusi kami, berdiri bersama Pasukan kami, dan akan melakukan semua yang dia bisa untuk membantu saya MEMBUAT AMERIKA HEBAT LAGI," tuturnya dalam platform Truth Social, Selasa 16 Juli 2024.

Partai Republik sepakat mendukung Donald Trump dalam Pilpres 2024, ketika menggelar konvensi nasional partai di Milwaukee pada Senin 15 Juli 2024. Konvensi yang digelar selama empat hari itu dibuka di Fiserv Forum, pusat kota Milwaukee, dua hari setelah Donald Trump selamat dari penembakan di Pennsylvania.

Donald Trump dijadwalkan secara resmi menerima pengusungan partai dalam pidato prime-time pada Kamis 18 Juli 2024. Dia pun akan menantang calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam pemilihan 5 November 2024.

JD Vance, dari Kritikus Sengit ke Pendukung Setia

JD Vance (39) merupakan kritikus sengit Donald Trump pada 2016. Namun sejak itu, dia menjadi salah satu pembela setia sang mantan presiden, membela klaim palsu Donald Trump mengenai kecurangan Pilpres 2020.

Segera setelah pengumuman Donald Trump, dia pun muncul bersama istrinya, Usha, berjabat tangan dan memeluk delegasi yang mengerumuni pasangan tersebut dalam konvensi nasional partai. Dia tersenyum lebar pada saat secara resmi dinominasikan untuk menjadi wakil presiden, dan dijadwalkan untuk berpidato pada Rabu 17 Juli 2024.

JD Vance sangat populer di kalangan pendukung inti Donald Trump, tetapi masih harus dilihat apakah dia dapat memperluas daya tarik pemilih. Dia berbagi pendekatan agresif Donald Trump terhadap politik, dan pernyataan konservatifnya tentang isu-isu seperti aborsi dapat mematikan pemilih moderat.

"JD Vance adalah tiruan Trump dalam masalah ini," ucap Joe Biden.

Persaingan Ketat Trump vs Biden

Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Donald Trump (78) dan Joe Biden (81), meskipun Donald Trump memimpin di beberapa negara bagian yang kemungkinan akan menentukan pemilihan. Donald Trump belum berkomitmen untuk menerima hasil pemilu jika dia kalah.

Kepala PAC super, penggalangan dana utama yang mendukung kampanye Donald Trump, Taylor Budowich mengatakan bahwa MAGA Inc telah mengumpulkan lebih dari 50 juta dolar AS (Rp809,5 miliar) per Senin 15 Juli 2024.

Setelah insiden penembakan, Donald Trump mengungkapkan akan merevisi pidato penerimaannya untuk menekankan persatuan nasional, daripada menyoroti perbedaannya dengan Joe Biden.

"Ini adalah kesempatan untuk menyatukan seluruh negeri, bahkan seluruh dunia. Pidatonya akan jauh berbeda, jauh berbeda dari dua hari lalu," katanya.

Keputusan Hakim Distrik AS, Aileen Cannon yang membatalkan tuduhan federal terhadap Donald Trump karena menyimpan dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih pun menjadi serangkaian kemenangan hukum terbarunya. Donald Trump dijatuhi hukuman pada September 2023, karena mencoba menutupi pembayaran uang diam kepada bintang film dewasa Stormy Daniels dalam beberapa minggu sebelum kemenangannya dalam pemilihan 2016.

Dua dakwaan lainnya atas tuduhan federal di Washington dan tuduhan negara bagian di Georgia terkait dengan upayanya untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu 2020 juga ditunda, dan dapat dibatasi secara signifikan setelah Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa dia memiliki kekebalan untuk banyak tindakan resminya sebagai presiden.

"Pemberhentian Dakwaan Tanpa Hukum di Florida ini seharusnya hanya langkah pertama, diikuti dengan cepat oleh pemberhentian SEMUA Perburuan Penyihir," ucap Donald Trump, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.***

Sentimen: negatif (88.9%)