Sentimen
Negatif (97%)
15 Jul 2024 : 08.55
Tokoh Terkait

Tanda Kiamat Sudah Dekat, Keanehan Jadi Normal

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

15 Jul 2024 : 08.55

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena El Nino ekstrem diprediksi bakal jadi new normal ke depannya. Sebuah penelitian memperkirakan peristiwa itu akan lebih sering terjadi.

Dampak siklus El Nino dan La Nina selalu menjadi perdebatan hangat. Beberapa model yang dibuat sebelumnya menyebutkan ada kemungkinan El Nino bakal menjadi peristiwa yang terus terjadi alias permanen.

Ini akan membuat angin pasat bertiup di sekitar khatulistiwa melemah. Sementara perairan Pasifik Timur menjadi lebih hangat

Namun, tidak semua setuju dengan model El Nino permanen. Peneliti Tobias Bayr dan rekannya menemukan model iklim yang sangat baik untuk mewakili siklus kedua peristiwa tersebut.

Temuannya adalah pemanasan global tak membuat El Nino menjadi permanen. Namun, kondisi itu akan makin parah dan lebih sering terjadi, dikutip dari Live Science, Senin (15/7/2024).

Dalam kondisi sekarang, model menyebutkan akan ada 8-9 El Nino ekstrem per abad. El Nino ekstrem ditentukan dari jumlah curah hujan di kawasan tropis tengah Pasifik selama Bumi Utara mengalami musim dingin.

Jumlahnya akan meningkat menjadi 26 El Nino ekstrem per abad jika "kiamat" pemanasan global membuat suhu Bumi 3,7 derajat Celcius. Dalam kondisi seperti ini, temuan para peneliti adalah 90,4% El Nino bakal separah El Nino terburuk yang terjadi di periode 1997-1998.

Pada 1997-1998, El Nino menyebabkan kematian 23.000 orang dan kerugian miliaran dolar AS di seluruh dunia akibat badai, banjir, wabah terkait banjir, dan kekeringan.

Namun temuan ini membuka pertanyaan soal apakah El Nino menjadi titik kritis dalam iklim. Titik kritis merujuk pada perubahan yang sangat drastis dalam iklim Bumi. Saking drastisnya, kondisi Bumi tidak akan kembali "normal" jika suhu turun setelah panas ekstrem.


(dem/dem)

Sentimen: negatif (97.7%)