Sentimen
Negatif (99%)
15 Jul 2024 : 09.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Yogyakarta, Sleman

Gunung Merapi 14 Kali Muntahkan Guguran Lava Sejauh 2.000 Meter

15 Jul 2024 : 09.47 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Sleman, Beritasatu.com - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Pagi ini, Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter, pada Senin (15/7/2024).

Gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini, pada hari sebelumnya, Minggu (14/7/2024), juga mengeluarkan 28 kali guguran lava dengan arah luncuran menuju Kali Bebeng.

"Teramati 14 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter," kata Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan resminya, Senin (15/7/2024).

Menurut BPPTKG, berdasarkan pengamatan pada Senin pukul 00.00 - 06.00 WIB, visual gunung terlihat jelas. Cuaca cerah dan berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara berkisar antara 11-16 derajat Celcius, kelembaban udara 42-72%, dan tekanan udara 836.8-918.6 mmHg.

BPPTKG menyatakan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," lanjutnya.

BPPTKG menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar serta awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. BPPTKG menambahkan bahwa jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Sentimen: negatif (99.8%)