Sentimen
Negatif (100%)
15 Jul 2024 : 06.40
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan, Teroris, penembakan

Tokoh Terkait

FBI Ungkap Fakta Baru Penembakan Trump: Sebut Terorisme

15 Jul 2024 : 06.40 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) Amerika Serikat (AS) membeberkan fakta baru penembakan Donald Trump di tengah kampanyenya di Pennsylvania 13 Juli. Dikatakan bahwa kemungkinan tindakan itu adalah terorisme.

"Kami sedang menyelidiki ini sebagai upaya pembunuhan," kata asisten direktur divisi kontraterorisme FBI, Robert Wells, kepada wartawan dikutip AFP, Senin (15/7/2024).

"Namun juga melihatnya sebagai potensi aksi terorisme dalam negeri," tambahnya.

Difinisi terorisme domestik di AS diatur dalam UU Patriot AS. Ini dirumuskan sebagai tindakan yang membahayakan kehidupan dan ditujukan untuk mengintimidasi atau memaksa penduduk sipil, untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah dengan cara intimidasi atau paksaan, atau mempengaruhi tindakan pemerintah dengan mengadakan aksi penghancuran massal, pembunuhan atau penculikan.

Dalam UU Patriot mereka yang didakwa dengan terorisme domestik akan diselidiki baik perorangan maupun kelompok oleh Departemen Kehakiman AS. Termasuk apakah ada afiliasi dengan kelompok yang termuat dalam daftar Departemen Luar Negeri sebagai "organisasi teroris asing".

Di AS memang ada peraturan federal di Amerika yang merumuskan terorisme domestik, tapi tidak ada ancaman hukumannya. Orang Amerika yang dianggap sebagai teroris domestik akan dituduh melanggar undang-undang penyebaran kebencian, pelanggaran senjata api dan mengadakan komplotan jahat.

Meski begitu, di kesempatan yang sama, FBI juga mengatakan belum mengidentifikasi ideologi penembang. Dikatakan pula sepertinya pelaku bertindak sendirian.

Asal Senjata?

Sementara itu, FBI juga mengungkap asal senjata yang digunakan dalam upaya yang dikategorikan percobaan pembunuhan tersebut. Senjata yang dipakai adalah "senapan AR-style 556" yang dibeli secara legal.

"Pihak berwenang yakin senjata semi-otomatis itu dibeli oleh ayah penembak, namun belum mengetahui bagaimana dia mengakses senjata tersebut atau apakah dia mengambilnya tanpa sepengetahuan ayahnya," kata FBI.

Sebelumnya, FBI telah memiliki nama penembak Trump. Ia bernama Thomas Matthew Crooks, berusia 20 tahun dan tinggal kurang lebih 35 mil dari lokasi penembakan.

"FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania," ujar lembaga penegak hukum itu dikutip CNN International.

"Investigasi ini masih aktif dan berkelanjutan, dan siapa pun yang memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan didorong untuk mengirimkan foto atau video secara online," tambahnya.

Crooks sendiri langsung dilumpuhkan hingga tewas oleh pasukan pengamanan Presiden AS, Secret Service (Dinas Rahasia), sesaat setelah melakukan aksinya . Atas aksinya itu satu orang pengunjung kampanye Trump tewas dan dua orang lainnya terluka.


(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)