Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Luhut Datangi UI Ingin Ekonomi Tumbuh di Atas 6 Persen, Rhenald Kasali: Salah Tempat
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
"Jadi coba lihat Elon Musk, didatangi, didekati, datang ke sini, ternyata investnya di negara sebelah. Juga tokoh-tokoh yang lain, investasi di sebelah," tambahnya.
Menurutnya, ini terjadi karena faktor non-ekonomi yang mempengaruhi keputusan investasi mereka.
"Lebih banyak daripada kita, karena faktor non ekonominya," sebutnya.
Prof. Rhenald menekankan bahwa Indonesia sudah memiliki pasar yang besar, sumber daya alam yang baik, dan infrastruktur yang memadai.
"Kalau bicara ekonomi, banyak sudah kita punya. Punya pasar yang besar, sumber daya alam yang bagus, infrastruktur juga sudah bagus. Orangnya juga baik-baik. Kulturnya juga oke, tapi non ekonominya," cetusnya.
Namun, yang harus diperbaiki adalah masalah korupsi dan iklim investasi. Ia menyarankan agar menteri-menteri tidak perlu promosi ke luar negeri, melainkan fokus pada perbaikan korupsi dan penegakan hukum secara konsisten.
"Berantas korupsi, menteri-menteri gak usah promosi keluar negeri. Cukup perbaiki iklim investasi. Bukan yang dihitung dari survei-survei," imbuhnya.
"Tapi perbaiki korupsinya, sistem hukumnya ditegakkan, konsistensi," sambung dia.
Lebih lanjut, Prof. Rhenald menyarankan agar jumlah menteri dikurangi. Di negara-negara dengan banyak investor, jumlah menteri terbatas dan terdiri dari kalangan berpendidikan yang memahami cara mendatangkan investor.
"Batasi dan kurangi jumlah Menteri. Di negara-negara yang investornya banyak masuk. Karena jumlah menterinya terbatas dan terdiri dari kalangan berpendidikan yang ngerti bagaimana caranya mendatangkan investor," terangnya.
Sentimen: negatif (72.7%)