Sentimen
Positif (48%)
12 Jul 2024 : 18.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York

Tokoh Terkait

Elon Musk Dilaporkan Donorkan Spermanya Demi Kolonisasi Masa Depan di Mars

13 Jul 2024 : 01.08 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Kesehatan

Jakarta -

Miliarder Elon Musk dilaporkan sangat terikat dengan visinya untuk memulai koloni di planet Mars sehingga dia menawarkan untuk menyumbangkan spermanya untuk tujuan tersebut. Hal ini terungkap dari laporan The New York Times yang diterbitkan baru-baru ini.

Menurut laporan tersebut, yang didasarkan pada lebih dari 20 wawancara yang dilakukan New York Times dan dokumen internal SpaceX, Musk diam-diam telah mengarahkan karyawan SpaceX untuk menyelidiki rincian bagaimana koloni Mars akan bekerja, dengan satu tim berfokus pada habitat kubah, tim lainnya berfokus pada pakaian antariksa, dan satu lagi tentang reproduksi. Dua sumber anonim mengatakan kepada Times bahwa Musk telah mendonorkan spermanya.

Musk telah lama menggembar-gemborkan pemukiman Mars yang berkembang sebagai ambisi utama hidupnya, dan mengatakan bahwa penting untuk menjadikan spesies manusia antarplanet jika terjadi peristiwa kepunahan seperti dampak asteroid.

Namun Musk juga telah melakukan perjuangan pribadi melawan ketakutannya akan kekurangan populasi yang ia sebut sebagai "bahaya terbesar yang dihadapi peradaban", dengan menjadi ayah dari banyak anak.

Wajar jika Musk membawa misi itu ke Mars. Namun, belum jelas apakah reproduksi manusia mungkin dilakukan di planet merah.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa Anda dapat mengirimkan sperma beku-kering ke ruang tertutup, seperti kopi beku-kering secara efektif," Adam Watkins, profesor biologi reproduksi di Universitas Nottingham, sebelumnya mengatakan kepada Business Insider.

Namun, pada titik ini, segala sesuatunya menjadi rumit dan berisiko. Berada di luar angkasa, dengan gravitasi yang berkurang dan banyak radiasi, sangat berat bagi tubuh manusia.

"Kami bahkan tidak tahu apakah seseorang bisa hamil di luar angkasa," ucap Dr Kris Lehnhardt, yang memimpin penelitian di NASA tentang sistem medis untuk eksplorasi luar angkasa, sebelumnya mengatakan kepada Business Insider.


(kna/kna)

Sentimen: positif (48.5%)