Jakarta, Beritasatu.com - Perusahaan teknologi, Meta mengumumkan tidak lagi membatasi akses calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump untuk berekspresi dan menyampaikan pendapatnya lewat Facebook dan Instagram.

Informasi ini disampaikan Meta melalui unggahan blog-nya yang diperbarui pada Sabtu (12/7/2024) dilansir Antara.

Laporan The Verge, Jumat (12/7/2024) menyebutkan President Global Affairs Meta Nick Clegg menyebutkan langkah tersebut mengingat Donald Trump kembali dicalonkan dalam Pilpres AS periode ini.

Sebagai bentuk dukungan kebebasan berekspresi dalam kontestansi politik, Meta melonggarkan akses Donald Trump di dua platform, yakni Facebook dan Instagram setelah sebelumnya ditangguhkan cukup lama.

Meski begitu, Meta menegaskan, semua tokoh politik wajib mengikuti standar panduan komunitas yang sama di berbagai macam layanannya, termasuk terkait pengaturan ujaran kebencian.

Perusahaan asal AS itu menangguhkan Trump di samping platform lain setelah 6 Januari 2021 akibat unggahan Trump yang menyebabkan kericuhan di Capitol Hill.

Pada awal 2023, ia diizinkan kembali di Facebook dan Instagram, tetapi masih ditempatkan di kotak penalti. Meta saat itu mengatakan konten yang melanggar lebih lanjut, dapat membuat akun Trump ditangguhkan lagi hingga 2 tahun.

Sejak 30 Juni, Trump mulai kembali mengunggah konten secara teratur di Facebook.

Dia memiliki 34 juta pengikut di Facebook versus 11 juta Joe Biden. Di Instagram, ia memiliki hampir 25 juta versus Biden 17,1 juta.