Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Madinah, Bone, Cipayung
Tokoh Terkait
Bencana Terjang Gorontalo, Pj Gubernur Instruksikan Warga Salat Tolak Bala
Liputan6.com Jenis Media: Regional
Liputan6.com, Gorontalo - Hingga saat ini, bencana banjir dan tanah longsor masih menghantui beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo. Bencana ini terjadi setelah hujan deras terus mengguyur tana serambi madinah tiga hari berturut-turut.
Dampak dari bencana ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama di daerah perkotaan dan pegunungan. Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo, bencana ini telah menyebabkan kerusakan parah.
Mulai dari tanah longsor tambang Suwawa, Bone Bolango, yang berdampak pada ratusan korban. Tak hanya itu, tragedi longsor tambang Suwawa juga mengakibatkan puluhan orang tewas seketika.
Selain itu, sejauh ini tercatat, banjir di wilayah Kota Gorontalo meluas hingga merendam 6 dari 9 kecamatan di Kota tersebut.
Banjir Gorontalo terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air mencapai di atas 50 sentimeter.
Hal ini membuat infrastruktur, rumah-rumah penduduk, serta lahan pertanian ikut terdampak. Beberapa jalan utama terputus akibat longsor, sehingga akses transportasi terganggu dan memperlambat proses evakuasi serta distribusi bantuan.
Menyikapi Situasi ini, Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin segera merespons dengan menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk bergerak cepat dalam penanganan bencana ini.
Selain itu, beliau juga mengajak seluruh masyarakat Gorontalo untuk bersama-sama melaksanakan salat tolak bala. Memohon perlindungan dan pertolongan agar bencana ini segera berakhir dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Imbauan ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan Pj Gubernur Gorontalo per tanggal 11 Juli 2024. Surat tersebut ditujukan kepada Kepala Daerah yang ada di Kabupaten dan Kota se-Provinsi Gorontalo.
Sentimen: negatif (100%)