Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow, Pyongyang
Partai Terkait
Tokoh Terkait
AS: Putin Putus Asa, Bujuk Korut Jual Senjata ke Rusia
CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional
Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Keamanan Nasional (NSC) Amerika Serikat mengklaim Korea Utara sedang mempertimbangkan menjual senjata ke Rusia, termasuk amunisi yang digunakan dalam perang di Ukraina saat ini.
Pemimpin NSC, John Kirby, mengatakan AS akan terus mengekspos dan memberi sanksi setiap pihak yang berupaya membantu perang ilegal Rusia di Ukraina.
"Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu baru-baru ini melakukan perjalanan ke Korea Utara dalam upaya meyakinkan Korea Utara untuk menjual amunisi ke Rusia untuk mendukung perang Rusia," kata Kirby dalam jumpa pers via telepon pada Kamis pekan lalu.
"Informasi kami menunjukkan bahwa Rusia berusaha untuk meningkatkan kerja sama militer ke DPRK (nama resmi Korut) seperti melalui penjualan amunisi artileri DPRK lagi ke Rusia," ucap Kirby menambahkan.
Sejumlah sekutu dekat Korea Utara seperti Rusia, China, hingga Iran memang mengirim delegasinya ke Pyongyang pada pekan lalu untuk menghadiri peringatan Perang Korea ke-70 tahun yang diisi dengan parade militer besar-besaran.
Pernyataan Kirby itu muncul menyusul laporan Financial Times bahwa pasukan Ukraina telah menggunakan roket Korea Utara yang disita dari sebuah kapal yang diyakini telah menuju ke Rusia. Ini disebut menunjukkan bahwa Pyongyang terus memberikan dukungan militer kepada Rusia.
"Setiap kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia, tentu saja, akan secara langsung melanggar serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Kirby dalam jumpa pers.
"Dan kami akan terus mengidentifikasi, mengekspos, dan melawan upaya Rusia untuk mendapatkan amunisi dari Korea Utara atau terus terang negara lain mana pun yang mungkin siap mendukung perangnya di Ukraina," tambahnya seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Kirby mencatat bahwa AS telah menjatuhkan sanksi terhadap individu yang terlibat dalam perdagangan senjata Rusia-Korea Utara pada Maret lalu.
Pejabat NSC itu juga bersikeras bahwa penjangkauan Rusia ke Korea Utara untuk mendapatkan amunisi mencerminkan kondisi mengerikan yang dialami Moskow dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya pikir ini adalah contoh lain betapa putus asanya Tuan (Vladimir) Putin karena mesin perangnya terkena sanksi," kata Kirby.
"Dia (Putin) sedang melakukan inventarisasi yang sangat besar untuk mencoba menaklukkan Ukraina dan dia menjangkau negara-negara seperti Korea Utara, seperti Iran, dan tentu saja dia telah mencoba menjangkau China untuk mendapatkan dukungan untuk amunisi perangnya."
(rds/rds)
[Gambas:Video CNN]
Sentimen: positif (99.2%)