Sentimen
Negatif (98%)
11 Jul 2024 : 08.24
Informasi Tambahan

BUMN: Perum Damri

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

Viral Moge Lawan Arah, Sudah Salah Malah Marah-marah

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

11 Jul 2024 : 08.24
Jakarta -

Viral di media sosial pengendara motor gede (moge) di Bali melawan arah di tengah kemacetan. Namun, pengendara moge itu justru marah-marah kepada sopir bus yang ada di hadapannya.

Dalam video yang viral itu, pengendara moge roda tiga itu terjebak di kemacetan. Pengendara moge malah membentak sopir bus Damri yang beroperasi di kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, karena lajunya dihalangi bus.

Dalam video itu, juga terdengar sejumlah orang kesal melihat aksi arogan pengendara moge yang belum diketahui identitasnya. Mereka menilai pemotor sudah mengambil lajur berlawanan sehingga menghalangi laju bus tersebut.

Akibatnya jalur Bangli-Singaraja yang sudah padat kendaraan menjadi makin macet akibat insiden itu. Beruntung sopir bus mengalah setelah moge berhasil masuk ke jalurnya. Arus lalu lintas di kawasan itu kembali lancar.

Aksi diduga road rage atau perilaku agresif/arogan yang ditunjukkan pengendara kepada pengguna jalan lainnya itu terjadi di Jalan Penelokan, Desa Batur, Kintamani, Bangli, pada Senin (8/7/2024) siang. Tepatnya di depan Museum Geopark Batur.

"Jarak dia dengan bus saya ini sekitar 2 meter lah. Titiang (saya) nggak bisa maju, nggak juga mundur. Cuma diam. Di sebelah juga ada mobil, moge nggak bisa ke kiri. Setelah moge masuk, dia marah-marah ke saya," kata sopir bus Damri I Gusti Made Darmayasa dikutip detikBali.

"Akhirnya saya buka kaca, kan. Karena dia ngomong, saya menyahut. Saya sampaikan, maksudnya gimana. 'Bapak yang melawan arah mengambil jalur saya, gimana saya mau jalan', saya bilang gitu," sambung Darma.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan pengendara yang melawan arah sama saja bunuh diri. Sebab, ada ancaman bahaya jika melanggar aturan dengan melawan arus. Bahkan bisa berujung tewas.

"Saran saya sih tetap mengikuti aturan dan tertib berlalu lintas yang benar. Karena di jalan umum nggak ada kasta-kastaan. Semua sama hak dan kewajibannya di muka hukum. Yang harus berlomba-lomba adalah budaya berkendaranya. Jika melanggar toh bikin malu statusnya juga, artinya masa iya berduit tapi nggak beradab?" kata Sony kepada detikOto, Rabu (10/7/2024).

"Yang kedua, berkendara tidak di jalurnya sama dengan bunuh diri, karena pasti berhadapan dengan kendaraan arah berlawanan. Ya kalau bisa ngerem, kan reaksi dan kemampuan orang berbeda-beda," sambung Sony.

Sony juga menyoroti kebiasaan pengendara yang sudah salah malah marah-marah. Menurutnya, hal itu lantaran faktor ego yang tak terkontrol.

"Tergantung kondisinya sih. Kebanyakan mereka bukan mempertahankan benar atau salah, tapi karena adanya faktor ego, sakit mental, emosi nggak terkontrol dan lain-lain. Nah terbentuklah budaya buruk dari efek snow balls," pungkasnya.


(rgr/din)

Sentimen: negatif (98.4%)