Sentimen
Positif (96%)
7 Mar 2024 : 07.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Gunungkidul

Kasus: bullying

Siswi SMP di Gunungkidul Lukai Diri karena Perundungan

7 Mar 2024 : 14.44 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah siswi SMP di Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, DIY, kedapatan melukai dirinya sendiri atau self harm karena mengalami perundungan atau bullying hingga masalah keluarga.

Fenomena ini ditemukan lewat proses skrining kesehatan mental sekaligus bimbingan konseling oleh puskesmas kecamatan setempat.

Kepala Puskesmas Saptosari Ari Hermawan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan RS Bethesda untuk melaksanakan program konseling di sekolah.

"Kita koordinasi, deal tiap hari Rabu ada dokter jiwa di Puskesmas Saptosari untuk konseling selain itu juga melakukan skrining. Nah dari hasil skrining itu kita temukan tadi anak-anak SMP itu," kata Ari saat dihubungi, Rabu (6/3).

Menurut Ari, para siswi tersebut melukai dirinya sendiri pada bagian tangan ketika mengalami stres akibat jadi korban perundungan atau karena diliputi masalah keluarga.

"Karena bullying, ada karena keluarga, macam-macam," ucap Ari.

Semenjak adanya temuan itu, kata Ari, puskesmas bersama sekolah kemudian mencetuskan program konseling sebaya atau peer counseling demi mendeteksi dan memulihkan kesehatan mental para murid.

Ari menyebut siswa-siswi dilatih sebagai konselor untuk menjadi tempat berbagi cerita sampai memecahkan masalah. Ia berharap masing-masing SMP nantinya mengimplementasikan program serupa.

"Masing-masing sekolah di SMP itu punya tim konsultan lah untuk anak-anak itu, jadi bukan sama gurunya tapi sesama teman. Temannya kita latih jadi konselor untuk kasus-kasus seperti itu sekalian untuk menskrining teman-temannya, kalau ada masalah ya dengan temannya dulu. Kalau tidak bisa dilakukan rujuk ke puskesmas," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati membenarkan adanya kejadian itu. Tepatnya pada November 2023 silam.

Menurut Nunuk, kejadian ini lekas ditindaklanjuti oleh sekolah yang kemudian mengumpulkan para siswa-siswi untuk dilakukan pendekatan dan bimbingan konseling menggandeng tenaga puskesmas.

"Ini yang kedua dengan program puskesmas. Pertama Januari. Jadi sekolah kerjasama dengan puskesmas untuk melaksanakan itu konselor itu. Jadi, itu tindak lanjut dari yang dulu itu kasus dulu (November) itu. Alhamdulillah anak-anak udah semakin baik," ujarnya.

(kum/fra)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: positif (96.6%)