Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Pasar Farmasi Indonesia Tumbuh 2,5 Persen pada Kuartal I 2024
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat pasar farmasi Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 2,5% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Plt Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Reni Yanita dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Selasa (9/7/2024).
"Total pasar farmasi Indonesia pada kuartal I 2024 mengalami peningkatan sebesar 2,5% yoy. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh produk resep yang mencapai 67,7%, sementara produk obat bebas hanya berkontribusi sebesar 32,3% terhadap pasar," kata Reni dalam presentasinya.
Reni juga menambahkan bahwa industri farmasi dalam negeri masih mendominasi pasar dengan porsi sebesar 80,74%, jauh lebih besar dibandingkan perusahaan multinasional yang hanya menguasai 19,26%.
Lebih lanjut, Reni menjelaskan bahwa industri farmasi Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah ketergantungan yang tinggi pada impor bahan baku. Lebih dari 90% bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi nasional berasal dari luar negeri, terutama dari Tiongkok dan India.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi terkait sertifikasi halal untuk bahan baku. Hal ini masih berhubungan dengan ketergantungan pada impor bahan baku.
"Masih sulit untuk mendapatkan bahan baku yang sudah tersertifikasi halal karena mayoritas bahan baku masih diperoleh dari impor, dan juga terbatasnya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) serta sumber daya penunjang lainnya yang memiliki kompetensi dan ruang lingkup untuk sertifikasi halal produk farmasi ini," kata Reni.
Sentimen: positif (98.5%)