Sentimen
Positif (93%)
9 Jul 2024 : 11.25
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Tiongkok

Top of Mind, Indonesia Jadi Target Wisatawan Mancanegara

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

9 Jul 2024 : 11.25

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Mei 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mencapai 1,15 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 7,36% dibandingkan April 2024 dan naik 20,11% dibandingkan bulan yang sama pada 2023.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024), mengatakan secara akumulatif jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari hingga Mei 2024 mencapai 5.244.213 kunjungan. Angka ini naik 23,78% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

"Kenaikan jumlah wisman tentunya tidak lepas dari sederet kegiatan yang dilakukan Kemenparekraf di pasar-pasar utama wisman, guna menjaga agar pariwisata Indonesia tetap menjadi top of mind dan Indonesia menjadi pilihan wisman," ungkap dia.

Beberapa kegiatan itu, di antaranya sales mission Australia bersama BPOLBF, famtrip wholesalers Australia, famtrip wholesalers New Zealand, famtrip edutravel segmen teacher/lecturer Australia serta inovasi mega famtrip dan table top untuk TA/TO pasar Asia Selatan dan Tengah.

“Saya kira itu sebetulnya untuk wisatawan mancanegara dan tentu event-event juga dikreasikan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebagai sebagai atraksi,” ujar Nia.

Menurutnya, perkembangan sektor pariwisata menunjukkan tren positif yang salah satunya ditunjukkan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada periode Januari-Mei 2024 sehingga diharapkan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi (devisa) dan terbukanya lapangan kerja.

“Alhamdulillah performansi wisman di tahun ini bagus. Jadi tren inilah yang harus kita jaga supaya tren positif terus berlanjut. Karena jumlah wisman akan membawa dampak terhadap jumlah devisa dan devisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja,” kata Nia Niscaya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lima negara dengan kunjungan terbanyak, yakni Malaysia sebesar 17,47 persen, Australia 11,98 persen, Singapura 9,69 persen, Tiongkok 8,61 persen, dan India 7,08 persen. Dengan rata-rata lama tinggal (lenght of stay) sekitar 7,58 malam.

Sementara, jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada Mei 2024 mencapai 626.668 perjalanan. Angka ini turun 17,74% bila dibandingkan April 2024 dan naik 5,63% bila dibandingkan dengan Mei 2023.

“Apakah orang sudah mulai cinta dengan program #DiIndonesiaAja? Mudah-mudahan, sehingga wisnas-nya nampaknya turun. Namun, ini adalah tren yang harus kita jaga supaya ekspor itu surplus karena kita perlu devisa dan wisnus (wisatawan nusantara) juga tentu harus ditingkatkan karena dia menggerakkan perekonomian kita,” pungkas Nia.

Sentimen: positif (93.9%)