Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Presiden Rusia Vladimir Putin 'gila' karena mencoba memicu bencana global.

"Bagi negara Rusia, ini bukan cuma pertempuran melawan kemerdekaan kami dan melawan negara kami," kata Zelensky dalam video yang dirilis Rabu (2/8).

"Moskow sedang berperang untuk menciptakan bencana global. Dalam kegilaan mereka, mereka butuh pasar pangan dunia hancur, mereka butuh krisis harga, butuh gangguan dalam pasokan," imbuh dia.

Zelensky bicara demikian setelah sejumlah pesawat nirawak atau drone menyerang Izmail, pelabuhan Ukraina yang berada di seberang Danube dari Rumania.

Serangan ini mengakibatkan beberapa bangunan di Izmail hancur, hingga menghentikan proses muat kapal yang digunakan guna menghindari blokade Rusia pada ekspor makanan Ukraina pertengahan Juli lalu.

Pada 17 Juli, Moskow memang angkat diri dari kesepakatan ekspor biji-bijian yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebaliknya, Kremlin mulai menargetkan penyimpanan biji-bijian Ukraina dan infrastruktur ekspor.

Ukraina sejauh ini mengatakan 40 ribu ton biji-bijian, yang ditujukan untuk negara-negara Afrika serta China dan Israel, telah dihancurkan Kremlin.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun mendesak Putin membuka kembali pembicaraan tentang kesepakatan ekspor biji-bijian ini.

Juru bicara Turki mengatakan lewat panggilan telepon, Erdogan "menyatakan pentingnya menahan diri dari langkah-langkah yang bisa meningkatkan ketegangan selama perang Rusia-Ukraina."

Erdogan juga menekankan pentingnya inisiatif Laut Hitam, yang digambarkan sebagai jembatan perdamaian.

Sementara itu, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan Putin butuh gebrakan untuk mengatasi hambatan ekspor bebas biji-bijian dan pupuk Rusia, yang diberlakukan kepada Kremlin sebagai bagian dari sanksi atas invasinya.

"Rusia dan Presiden Putin telah mengatakan ini 100 kali bahwa kami siap segera kembali ke kesepakatan itu sendiri, kesepakatan itu harus dilaksanakan di bagian yang menyangkut Rusia," kata Peskov.

"Sejauh ini belum dilakukan, seperti yang Anda tahu. Barat memberlakukan sanksi terhadap Rusia tanpa memperhitungkan kebutuhan masyarakat dunia akan makanan. Sekretariat Jenderal PBB sangat menyadari hal ini."