Sentimen
Netral (92%)
9 Jul 2024 : 13.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen hingga Akhir 2024

9 Jul 2024 : 20.32 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir 2024 akan berada pada kisaran 5% sampai 5,2%.  Perekonomian semester II 2024 masih akan ditopang oleh permintaan domestik dan inflasi yang terus terjaga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri akan menjadi bantalan di tengah gejolak perekonomian global. Indikator perekonomian dalam negeri terus dijaga sebab tekanan dari sisi perekonomian global berada di luar kendali pemerintah.

“Kita harus tetap waspada terhadap lingkungan global terutama di-drive perubahan dari pemerintahan dengan hasil pemilu dan hubungan antar negara-negara yang mengalami ketegangan yang sangat penting dengan geopolitik meningkat,” ucap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan  Badan Anggaran DPR pada Senin(9/7/2024).

Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi semester I 2024 diperkirakan akan  bertahan di atas 5%. Dari sisi konsumsi yang masih kuat, seiring dengan inflasi yang terkendali, kenaikan gaji aparatur sipil negara, pemberian tunjangan hari raya, dan gaji ke-13,  serta kegiatan pemilu.

Dorongan dari sisi konsumsi ini akan memberikan daya ungkit ke pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi investasi disokong oleh pelaksanaan proyek strategis nasional yang masih berjalan.

“Kinerja ekspor yang masih mengalami pelemahan dibandingkan semester I 2023 tetapi masih positif ini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi semester I 2023,” tutur Sri Mulyani.

Sebelumnya  Direktur PricewaterhouseCoopers Indonesia (PwC) Indonesia Julian Smith memperkirakan konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi pada 2024 ini.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di angka 5,2% pada  2024 dan kendala untuk mencapai target tersebut, yaitu penurunan harga komoditas dan kondisi perekonomian Tiongkok yang menjadi mitra dagang utama Indonesia.

“Konsumsi domestik, yang menyumbang 57% terhadap PDB Indonesia pada 2023, diperkirakan akan tetap menjadi kontributor utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi terutama, setelah memperhitungkan kenaikan gaji sebesar 8% untuk 3,7 juta pegawai negeri serta peningkatan belanja untuk kegiatan terkait pemilu,” pungkas Julian. 

Sentimen: netral (92.8%)