Sentimen
Positif (78%)
8 Jul 2024 : 23.33
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Madinah, Palu

Tokoh Terkait
Hilman Latief

Hilman Latief

Saiful Mujab

Saiful Mujab

Jemaah Haji BPN-09 Delay 28 Jam, Kemenag: Garuda Tidak Profesional

8 Jul 2024 : 23.33 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Agama kembali melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia karena delay penerbangan yang dialami jemaah haji kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09).

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Hilman Latief menilai, performance Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk. Hal itu seiring dengan delay penerbangan yang terus berulang.

Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berlangsung sejak 22 Juni 2024 kembali diwarnai dengan keterlambatan penerbangan oleh maskapai Garuda Indonesia. Keterlambatan yang dialami jemaah BPN-09 bahkan terjadi lebih dari sehari, 28 jam. Sebelumnya, jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," ujar Hilman di Jakarta, Senin, 8 Juli 2024.

Dengan kejadian ini, katanya, Kemenag akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang.

Adapun sebanyak 324 jemaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), seharusnya pulang ke Tanah Air, pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS). Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS.

“Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan, jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah, baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional,” ujar Hilman menegaskan.

Hilman menyebutkan, delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfokan kalau ada delay. "Ini kan melelahkan,” imbuhnya.

Fokus Perbaikan

Protes senada disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab. Menurutnya, kinerja Garuda pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini betul-betul sangat buruk. Bahkan, pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, lebih dari 50% penerbangan mengalami keterlambatan. Dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter tidak sesuai dengan jadwal karena mengalami keterlambatan.

“Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39%,” katanya.

Saiful menyebutkan, pada pekan pertama, kepulangan jemaah haji KNO 03 mengalami delay penerbangan selama 12 jam 30 menit. Sementara itu, pada pekan kedua ini, ada BPN 09 yang delay hingga 28 jam 10 menit. "Ini sangat parah,” ucapnya.

Saiful pun kembali minta Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia. Pastikan pesawat yang akan digunakan siap dan ada. Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang. Persiapkan pesawat cadangan pengganti pesawat bermasalah, sesuai dengan kontrak kerja dengan Kementerian Agama.

"Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jemaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi. Dampaknya signifikan dan ini menjadi tanggung jawab Garuda. Saya minta Garuda fokus pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik, dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay," tukasnya.***

 

Sentimen: positif (78%)