Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pasar Baru
Resmi IPO di BEI, ISEA Incar Pendapatan Rp 360 Miliar
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan langsung membidik lonjakan kinerja keuangan hingga ribuan persen pada 2024.
Direktur Utama Indo American Seafoods, Ibnu Syena Alfitra, menyampaikan bahwa perusahaan akan fokus pada peningkatan utilitas pabrik yang saat ini baru mencapai 20% dari total kapasitas produksi sebesar 70 ton per hari.
"Dengan adanya dana segar hasil IPO sebesar Rp 72,5 miliar, kami akan mengoptimalkan produksi dan memperbaiki performa kami. Sekitar 90% dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terutama pembelian bahan baku seperti udang dan bahan baku lainnya. Kami berharap omzet dan performa kami pada 2024 akan lebih baik dari sebelumnya," jelasnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (8/7/24).
Ibnu menambahkan, utilitas pabrik Indo American Seafoods masih berada di kisaran 20-30%, sementara kapasitas terpasang sudah mencapai 70 ton per hari. Dengan peningkatan modal kerja, perusahaan berharap dapat meningkatkan penggunaan utilitas secara signifikan. Perusahaan juga memiliki lahan seluas 40 hektare yang baru terutilisasi sekitar 20%.
Sedangkan dari segi industri, prospek bisnis ekspor udang juga terlihat cerah, terutama dengan pasar utama di Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Ibnu menyampaikan, selama populasi dunia terus bertambah, permintaan akan protein seperti udang akan terus meningkat.
"Udang Vaname dan Black Tiger adalah produk andalan perseroan karena memiliki densitas tinggi dan tahan terhadap penyakit," tambah Ibnu.
Ekspor menyumbang sekitar 80% dari total pendapatan perusahaan, dengan AS sebagai pasar terbesar. Ke depan, perusahaan juga menargetkan ekspansi ke pasar Eropa dan China.
"Kami optimitis dengan pertumbuhan konsumsi global dan terus mencari pasar baru. Pasar AS dan Jepang tetap menjadi fokus utama kami, tetapi kami juga melihat potensi besar di Eropa dan China," jelas Ibnu.
Perusahaan berencana untuk meningkatkan fasilitas produksi dengan menambah kapasitas pembenihan dan pakan. Saat ini, fasilitas tambak berada di Lampung, sementara ruang proses dan kursori berada di Lampung Selatan.
"Dengan kapasitas produksi yang ada, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan pasar internasional. Ekspor kami sudah masuk ke pasar AS dan Jepang, yang merupakan pasar besar untuk udang," ujar Ibnu.
Dengan strategi tersebut, Ibnu optimistis perseroan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 360 miliar, melonjak 95,98% dari pendapatan 2023 sebesar Rp 199 miliar. Sejalan dengan itu, ISEA mengincar laba bersih naik ribuan persen menjadi Rp 27 miliar dari sebelumnya hanya Rp 1,74 miliar.
Untuk diketahui, saat memulai transaksi perdana pada perdagangan di BEI hari ini, harga saham perusahaan manufaktur produk olahan udang ini dibuka menguat 7,2% ke level Rp 268 dari harga penawaran Rp 250 per saham. Saham ISEA tampak berlanjut menanjak hingga level 304 atau setara dengan kenaikan 21,6%.
Sentimen: positif (94.1%)