Sentimen
Netral (66%)
8 Jul 2024 : 14.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Tokoh Terkait

Kepala BKKBN Klarifikasi Soal Satu Keluarga Lahirkan Satu Anak Perempuan: Bukan Mewajibkan

8 Jul 2024 : 21.27 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa hari ke belakang ramai diperbincangkan pernyataan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dokter Hasto yang menyebut satu pasangan atau keluarga minimum memiliki satu anak perempuan agar penduduk tumbuh seimbang terjaga.

Dalam keterangan pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Senin, 8 Juli 2024, Kepala BKKBN itu menegaskan kata 'rata-rata' satu anak perempuan bukan mewajibkan.

"Rata-rata perempuan punya anak sudah tidak dua kalau di daerah tertentu seperti Bali, DKI, DI Yogyakarta (karena TFR–Total Fertility Rate–sudah di bawah 2,1). Sebetulnya rata-rata perempuan punya dua anak itu penting," kata dia.

"Kalau depan rumah punya anak perempuannya dua, belakang rumah nggak punya anak perempuan no problem. Jangan dipelintir ya, tapi rata-rata," ujarnya melanjutkan.

Ia mengatakan bahwa tugas lembaganya di antaranya adalah peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak sekaligus menjaga agar pertumbuhan penduduk seimbang.

"Di kampung ada perempuan 10, mestinya besok pada generasi berikutnya minimal juga ada perempuan 10, tapi rata-rata kan ini," katanya.

Dia kemudian membeberkan ancaman minus growth atau penurunan populasi di beberapa kota seperti Yogyakarta dengan TFR di bawah 2,1.

"Yogya rata-rata melahirkannya sudah di bawah 2. Yogya ini sudah 1,9, makanya hati-hati daerah-daerah tertentu seperti DKI, Bali, DIY bisa mengalami minus growth," ujar dokter Hasto menegaskan.

Hal ini, menurutnya, karena rata-rata pendidikan di di provinsi tersebut tinggi, kemudian rata-rata perempuan Yogya yang menikah sudah di atas 22 tahun. Namun, ia juga terus mengingatkan agar perempuan juga tidak terlalu tua saat melahirkan.

"Perempuan itu usia suburnya setelah umur 35 sudah decline, turun. Telur perempuan kalau sudah 38 tahun itu sudah tinggal 10 persen, ya hati-hati," kata dokter Hasto.***

Sentimen: netral (66%)