Sentimen
Netral (96%)
8 Jul 2024 : 14.20
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait
Said Abdullah

Said Abdullah

Catatan Ketua Banggar DPR di Raker Pelaksanaan APBN Tahun 2024

8 Jul 2024 : 21.20 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Jakarta -

Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah menjabarkan sejumlah poin penting dalam pengantarnya di Rapat Kerja Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2024.

Berikut sejumlah catatan pengantar dari Said Abdullah selaku Pimpinan Badan Anggaran DPR RI:

1. Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan 1 2024 mencapai 5,1%. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun mencapai 5%. Capaian ini patut kita syukuri, sebab bangsa yang tidak bersyukur berarti kufur nikmat. Namun sebagai cermin diri, capaian pertumbuhan lima persenan selama 1 dekade ini belum cukup menjadi titian tangga untuk menuju high income country di 2045. Dibutuhkan pertumbuhan ekonomi 6-7 persen tiap tahun untuk menuju kesana.

2. Badai suku bunga tinggi menghantam berbagai kawasan, arusnya membawa negara emerging market menuju gelombang pasang suku bunga. Namun sejumlah negara peers, para tetangga sebelah bisa bertahan.

Interest rate Thailand masih sangat rendah, hanya 2,5%, dengan skor business confidence 48 point. Malaysia interest rate 3%, business confidence 94 point, sedangkan Vietnam interest ratenya 4,5% dan business confidence 54 point. Sementara Indonesia interest ratenya mencapai 6,25% dan business confidence hanya 14,11 point, terendah dari negara-negara peers.

Kenapa business confidence kita rendah dibanding negara peers ? Sebab kita belum bisa keluar dari berbagai problema struktural (ekonomi biaya tinggi, ketidakpastian kebijakan, rentang birokrasi yang berbelit, tenaga kerja skil rendah, menurunnya demokrasi, dan persepsi korupsi, dan lain-lain). Padahal dengan konfidensi bisnis yang sangat baik, akan menjadi modal bagi pemerintah dan BI mengelola kebijakan makro, terutama suku bunga dan nilai tukar.

4. Pada semester 1 tahun 2024, realisasi belanja negara mencapai Rp 1.398 triliun atau 42 persen dari target APBN 2024. Pimpinan Banggar DPR mengapresiasi kedisiplinan bendahara negara dalam mengelola belanja negara, setidaknya akseleratif dengan realisasi pendapatan negara di tahun berjalan.

5. Mencermati Laporan Realisasi APBN semester 1 tahun 2024, Pimpinan Banggar DPR meminta pemerintah berhati-hati, sebab prognosis defisit APBN lebih besar dari target APBN 2024. Undang-undang APBN 2024 merencanakan defisit sebesar 2,29 persen PDB atau Rp 522,8 triliun, namun prognosis defisit hingga akhir tahun berpotensi mencapai 2,7% PDB setara Rp 609,7 triliun. Hal ini terjadi lantaran potensi pembengkakan belanja negara dari rencana Rp 3.325,1 menjadi Rp 3.412,2 triliun.

(ega/ega)

Sentimen: netral (96.2%)