Sentimen
Negatif (96%)
18 Mar 2024 : 16.50
Tokoh Terkait

Mendagri Curiga Ada 'Permainan' Pengusaha di Balik Harga Minyak Goreng Naik

18 Mar 2024 : 16.50 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian curiga ada 'permainan' pengusaha yang membuat harga minyak goreng naik di level curah maupun Minyakita. Harga jual di internasional yang tinggi membuat pengusaha diduga memilih ekspor dibanding pasok untuk dalam negeri sehingga pasokan terbatas dan harganya naik.

"Permintaan (internasional) justru meningkat untuk minyak goreng dan harganya naik, kemudian para pengusaha alasannya produksi turun, jatah DMO-nya dipindahkan (diekspor) ke luar negeri karena harganya tinggi. Itu bisa menjadi masalah hukum seperti kasus yang terjadi di Kejaksaan Agung lalu. Jangan sampai diulangi lagi," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (18/3/2024).

Berdasarkan data yang dipaparkan Kementerian Perdagangan, harga Minyakita naik sepersen dari Rp 15.490 per liter menjadi Rp 15.650 per liter. Bahkan, minyak goreng curah naik 1,8% dari Rp 15.365 per liter di Februari 2024 ke Rp 15.637 per liter pada bulan ini.

Kenaikan harga minyak goreng curah dan Minyakita ini terkait dengan kewajiban domestic market obligation (DMO) dari para pengusaha sawit atau produsen minyak goreng. Saat ini, realisasi DMO baru 18,4% dari target 300 ribu ton.

Tito meminta Kemendag untuk mengecek betul penyebab harga minyak goreng curah dan Minyakita naik. Terkait realisasi DMO yang masih sedikit apakah benar karena produksi yang menurun atau dialihkan untuk ekspor.

"Apakah DMO-nya menurun benar karena produksi menurun? Bukankah di musim hujan saat ini atau cukup air seperti ini, logikanya kelapa sawit tetap berbuah, jadi produksi tetap jalan. Kecuali kalau mungkin ditebangin, diganti tanaman lain misalnya," tuturnya.

"Kita harus selamatkan masyarakat kita duluan," tambahnya.

Terkait kondisi ini, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto mengimbau kepada pemerintah daerah yang akan melaksanakan gerakan pasar murah (GPM) agar menggunakan minyak goreng premium atau non Minyakita.

"Kami mengimbau kepada Bapak/Ibu kepala dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia, apabila akan melaksanakan GPM di wilayah masing-masing, kami mengimbau untuk sementara ini menggunakan minyak goreng premium atau minyak kemasan lain non Minyakita yang secara ketersediaan saat ini di pasaran kami pastikan cukup melalui kerjasama dengan distributor minyak goreng setempat," ucap Bambang.

(aid/das)

Sentimen: negatif (96.9%)