Sentimen
Netral (98%)
8 Jul 2024 : 10.27
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Kab/Kota: Surabaya

Tokoh Terkait

Telkom dan Indosat Ikut Terseret Kasus Peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2

8 Jul 2024 : 17.27 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2) di Surabaya beberapa waktu lalu menyeret dua perusahaan telekomunikasi Indonesia, yakni PT Telkom Indonesia, melalui anak usahanya Telkomsigma dan PT Indosat Tbk melalui anak usahanya, Lintasarta

Kedua perusahaan itu terlibat dalam pengelolaan, baik kerja sama operasi (KSO) PDNS 2 karena ditunjuk sebagai penyedia layanan komputasi awan PDNS 2024 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui tender terbuka.

Diketahui saat ini Telkomsigma menguasai 25-30% pangsa pasar data center di Indonesia dan menargetkan angka 40% pada 2023. Sedangkan, Lintasarta diprediksi memiliki pangsa pasar belasan persen dan mengelola dua data center, yakni di Techno Park Data Center dan DRC Jatiluhur, Jawa Barat.

Namun, di tengah pertumbuhan industri pusat data yang sedang menguat, terjadi kasus peretasan PDNS 2 yang melibatkan dua perusahaan tersebut. Bahkan, terdapat orang dalam dari perusahaan tersebut yang menjadi aktor penyebab PDNS 2 diretas.

Keterlibatan orang dalam tersebut disebutkan dalam akun X @kafiradikalis, yang menyebut bahwa salah satu karyawan Lintasarta yang bernama Dicky Prasetya Atmadja menjadi salah satu penyebab PDNS 2 diretas.

“Kepada yang terhormat @meutya_hafid pimpinan Komisi 1 DPR. Kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022. Namanya: Dicky Prasetya Atmaja. Dia bekerja di Lintasarta. Dialah saksi mahkota, kok bisa?” tulis akun @kafiradikalis, dikutip Minggu (7/7/2024).

Dalam kasus bobolnya PDNS 2 ini, di situs web berbagi dokumen Scribd, Dicky membagikan dokumen berjudul "Dokumen Akses Layanan Pusat Data Nasional Sementara (government cloud)".

“Dicky Prasetya Atmaja harus diperiksa dan dilindungi, kalau perlu masuk program LPSK. Dialah pembuka kotak pandora. Kok bisa bocorin akses VPN dari PDN secara vulgar alias mudah di Google? Kalian bisa unduh semua dokumen yang dia upload tersebut. Dokumen-dokumen rahasia semua," tambah akun @kafiradikalis.

Menanggapi hal itu, SVP Head of Corporate Communications PT Indosat Tbk Steve Saerang menegaskan, oknum tersebut sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021.

“Kami menegaskan bahwa oknum yang diduga terkait dengan Pusat Data Nasional (PDN) sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021,” jelas Steve.

Ditegaskan, Indosat bersama seluruh anak usahanya, termasuk Lintasarta, selalu menjunjung integritas tinggi dan menjaga kepercayaan yang diberikan pelanggan dalam menjalankan pekerjaannya.

“Hal ini merupakan bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik demi menjaga kualitas layanan dan pengalaman bagi seluruh pelanggannya,” tandas Steve.

Sementara, VP Legal and Compliance PT Telkom Sigma Reza Permana Topobroto tidak membantah ataupun mengamini dugaan keterlibatan Telkomsigma dalam kasus peretasan PDNS 2 itu.

Dia menuturkan, saat ini, pihaknya sebagai bagian dari mitra KSO terus aktif mendukung langkah Kemenkominfo maupun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam proses pemulihan (recovery) PDNS 2 Surabaya.

“Hingga saat ini perusahaan selaku salah satu bagian dari KSO, terus aktif mendukung langkah Kominfo dan BSSN serta mitra terkait lainnya dalam upaya pemulihan (recovery) secara intensif melalui aktivasi crisis center (SCC) yang beroperasi 24x7 always on, serta memastikan pemulihan layanan dapat dikendalikan dengan efektif dan aman,” kata Reza, Minggu (7/7/2024).

Sementara, terkait dengan dugaan orang dalam yang melakukan tindakan peretasan, Reza masih menunggu hasil digital forensik dari pihak yang ditunjuk pemerintah untuk mengusut kasus tersebut.

“Kami pun fokus melaksanakan prosedur Disaster Recovery Plan dan menunggu hasil digital forensik dari badan yang ditunjuk pemerintah. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) sebagai narasumber tunggal dalam insiden serangan ransomware terhadap PDNS 2,” tutur Reza.

Sentimen: netral (98.3%)