Sentimen
Negatif (96%)
7 Jul 2024 : 01.00
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Madinah

Tokoh Terkait

Ada 7 Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam, Simak Keistimewaan Bulan Muharam dan Hukum Merayakannya

7 Jul 2024 : 08.00 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Perayaan tahun baru Islam diyakini sebagian umat Islam sebagai peringatan hijrah, yakni pindahnya Nabi Muhammad Saw dan para sahabat dari Makkah ke Madinah (Yatsrib).

Hal itu mengacu pada catatan sejarah, bahwa saat kalender Hijriyah akan ditetapkan Khalifah Umar bin Khattab, forum musyawarah saat itu menyetujui usulan Ali bin Abi Thalib untuk menjadikan peristiwa Hijrah menjadi tahun pertama kalender Islam, karenanya dinamakan kalender Hijriyah.

Landasannya adalah firman Allah SWT.

"Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya" (QS. At-Taubah:108)

Para sahabat saat itu memahami, makna sejak hari pertama dalam ayat tersebut adalah hari pertama kedatangan Nabi Muhammad Saw di Yatsrib (Madinah). Oleh karena itu, momen tersebut pantas dijadikan acuan awal tahun kalender hijriyah.

Untuk nama bulan pertama kalender Hijriyah, yakni Muharram, ditetapkan atas usul Utsman bin Affan. Alasannya, sejak dulu orang Arab menganggap Muharram adalah bulan pertama. Umat Islam juga telah menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah.

Hijrah Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah tak terjadi pada tanggal 1 Muharram. Para ahli sejarah bersepakat, hijrah Nabi Saw terjadi pada bulan Rabi’ul Awwal, bukan bulan Muharram

Dalam kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum, Syeikh Al-Mubarakfury mengatakan, Muhammad Saw meninggalkan kediamannya di Mekkah ke kediaman Abu Bakar saat hari gelap atau malam hari, yakni pada tanggal 27 Shafar.

Dari kediaman Abu Bakar, Rasulullah bersama Abu Bakar meninggalkan Mekkah ke tempat yang berlawanan dengan Madinah, menuju Gua Tsaur, untuk bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy. Nabi Muhammad SAW sempat menginap di dalam gua tersebut selama tiga malam, yakni malam Jumat, Sabtu, dan Ahad.

Bersama Abu Bakar dan Abdullah bin Uraiqith serta orang kafir penunjuk jalan, Rasulullah Saw memulai perjalanan ke Madinah lewat jalan yang tak lumrah.

Dalam Sirrah Nabawiyah disebutkan, Rasulullah Saw tiba di daerah Quba, sekian kilometer sebelum masuk kota Madinah, pada Senin 8 Rabiul Awwal (23 September 622 Masehi).

Di Quba ini Rasulullah Saw sempat menginap dari hari Senin, Selasa, Rabu, hingga Kamis. Rasulullah bergerak menuju Madinah hari Jumat, 11 Rabiul Awwal.

Dengan demikian, tidak tepat bila tanggal 1 Muharram diperingati peristiwa hijrahnya Rasulullah Saw dari Makkah ke Madinah, karena hijrah Rasulullah tak terjadi pada bulan Muharram.

Jika ingin memperingati hijrah nabi, waktunya seharusnya antara 27 Shafar hingga 11 Rabiul Awwal.

Memperingati 1 Muharam sebenarnya memperingati ulang tahun kelahiran Al-Madinah Al-Munawwarah. Sebab, pada dasarnya penetapan kalender hijriah itu dari kepentingan sistem adminstrasi negara.

Umar serta para shahabat ketika itu setuju untuk mulai hitungan tahun pertama adalah sejak berdirinya negara Madinah, yang secara politis dijatuhkan pada tahun saat Nabi Saw hijrah dan tiba di Madinah.

Sentimen: negatif (96.9%)