Sentimen
Positif (99%)
7 Jul 2024 : 17.09

Bappenas Ajak Bahas Dekarbonisasi Industri dengan Praktik Sirkular

8 Jul 2024 : 00.09 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Green Economy Expo yang digelar oleh Kementerian PPN/Bappenas memasuki hari kedua di Jakarta Convention Center. Acara yang berlangsung dari 3-5 Juli 2024 lalu mengangkat tema dekarbonisasi industri melalui praktik sirkular, sebuah topik yang sangat relevan dalam upaya mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

Pembukaan sesi pertama hari ini dipimpin oleh Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam sambutannya, Eniya menyoroti potensi energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia yang sangat besar dan beragam. "Indonesia memiliki potensi EBT yang luar biasa, mulai dari tenaga surya sebesar 3.294 GW, hidro 95 GW, bioenergi 57 GW, angin 155 GW, panas bumi 23 GW, hingga laut 63 GW," ujarnya.

Eniya juga menekankan strategi pemerintah dalam mewujudkan transisi energi menuju NZE, termasuk efisiensi energi, elektrifikasi, moratorium dan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta pengembangan EBT baik secara offgrid maupun ongrid.

Pada sesi talkshow, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, menguraikan upaya akselerasi transformasi ekonomi melalui penerapan ekonomi hijau. Menurutnya, percepatan transisi energi, penerapan ekonomi sirkular, dan pengembangan industri hijau adalah bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. "Ekonomi linear sudah tidak relevan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan ekonomi sirkular, kita bisa mencapai lebih banyak dengan menggunakan lebih sedikit," tegas Amalia.

Salah satu inisiatif yang sedang digalakkan adalah pengembangan Kawasan Industri Hijau dan Eco Industrial Park (EIP). Selain itu, penerapan ISO dan SNI Ekonomi Sirkular, Ecolabel, Proper, EPR oleh Kementerian LHK, serta Sustainable Finance dan Sustainable Roadmap oleh OJK juga menjadi kebijakan penting dalam mendukung ekonomi sirkular.

Mohib Ahmed, Pelaksana Tugas Direktur USAID Indonesia, menutup acara dengan menekankan pentingnya kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam memajukan pembangunan rendah karbon dan energi terbarukan. 

"Saya bangga atas kemitraan yang sudah terjalin lama dan erat dengan Bappenas dalam merancang dan menerapkan berbagai kebijakan yang membantu kita untuk terus maju," tutup Mohib.

Green Economy Expo kali ini tidak hanya menjadi ajang diskusi tetapi juga pameran teknologi dan inovasi yang mendukung ekonomi sirkular, menjadikannya momentum penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sentimen: positif (99.6%)