Sentimen
Negatif (100%)
2 Mar 2024 : 15.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kediri, Banyuwangi

Kasus: penganiayaan

Ibu Santri Tewas Tak Percaya Pelaku Hanya Gunakan Tangan Kosong

2 Mar 2024 : 22.55 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Suyanti (38), ibu dari santri di Kediri yang tewas karena penganiayaan, tak percaya para pelaku hanya menggunakan tangan kosong. 

Sebelumnya keterangan soal itu diungkap Kapolres Kediri Kota Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji usai rekonstruksi kejadian. Ia menyebut dugaan awal pelaku hanya melakukan tangan kosong saat menganiaya korban Bintang Balqis Maulana (14).

Suyanti mengaku meragukan fakta rekonstruksi tersebut. Pasalnya, kata Suyanti, selain luka dan lebam di kepala serta tubuh bagian atas, terdapat juga banyak luka sundutan rokok di kaki korban. Hal itu ia lihat sendiri.

"[Pelaku hanya pakai tangan kosong] Sangat-sangat bohong sekali. Soalnya yang saya tahu, saya lihat di kaki anak saya ada sundutan rokok," kata Suyanti saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (1/3).

Diketahui, Polres Kediri Kota telah menggelar rekonstruksi tewasnya santri asal Glenmore, Banyuwangi itu di mapolres. Setidaknya ada 55 adegan yang diperagakan. Rekonstruksi berjalan tertutup karena alasan para tersangka masih di bawah umur.

Suyanti mengatakan, pihaknya pun tidak puas dengan hasil rekonstruksi itu, dan menginginkan rekonstruksi dilakukan ulang di tempat kejadian sebenarnya, yakni di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyyah, bukan di mapolres.

"Iya tidak puas, karena saya harus menyaksikan sendiri di TKP (tempat kejadian perkara). Iya kalau saya [ingin rekonstruksi] harus diadakan di tempat kejadian perkara. Dan jangan ada yang ditutup-tutupi," ucapnya.

Suyanti dan pihak keluarga pun berencana bertolak ke Kediri, Senin (4/3). Ia berharap polisi mau memfasilitasi dan mengabulkan rekonstruksi ulang itu.

Tak hanya itu, Suyanti juga menilai ada adegan yang kurang dari rekonstruksi itu, yakni saat korban terakhir kali menghubunginya dengan perangkat telepon pendek.

"Mudah-mudahan ada titik terang, saya tidak mau menambahi dan mengurangi, karena dengan kepergian anak saya itu sudah membuat saya sakit sekali," ucap dia.

"Saya ingin dihukum berat semua pihak tersangka dan yang menutup-nutupi kejadian ini," tambah Suyanti.

Sebelumnya, Polres Kediri Kota bersama kejaksaan menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan maut Bintang di Mapolres Kediri secara tertutup, Kamis (29/2). Reka adegan diperagakan oleh keempat tersangka yakni MN (18), MA (18), AF (16) dan AK (17).

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, rekonstruksi itu total memeragakan 55 adegan. Dalam rekonstruksi itu juga, terungkap Bintang dianaya selama tiga hari hingga akhirnya tewas. Korban mendapatkan kekerasan fisik dan pukulan dari para tersangka.

Keempat pelaku diduga menggunakan tangan kosong saat menganiaya korban. Pukulan dan kekerasan kebanyakan didaratkan di area setengah badan ke atas.

"Sementara [penganiayaan dilakukan] menggunakan tangan kosong, jadi benda tumpul yang sesuai dengan keterangan dokter menerima, sehingga terjadinya luka di tubuh korban," kata Bramastyo. 

(frd/vws)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: negatif (100%)