Sentimen
IHSG Sepekan Naik 2 Persen, Kapitalisasi Catat Rekor Tertinggi
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan terkerek 2,69% ke level 7.253,3 dari 7.063,5 pada penutupan pekan lalu. Selain itu, kapitalisasi pasar melonjak di atas 2% dan menembus rekor tertinggi sepanjang masa.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1-5 Juli 2024, kapitalisasi pasar bursa melonjak 2,8% menjadi Rp 12,431 triliun dari Rp 12,092 triliun pada pekan lalu.
Rekor tertinggi kapitalisasi pasar terjadi pada perdagangan periode 13-17 Mei 2024. Dengan mencatatkan kapitalisasi Rp 12,420 triliun.
Tidak hanya itu, rata-rata frekuensi transaksi harian juga meningkat sebesar 24,44% menjadi 947 ribu kali dari 761 ribu kali.
Namun, rata-rata nilai transaksi harian justru turun 34,09% menjadi Rp 10,65 triliun dari Rp 16,16 triliun pada pekan lalu. Hal serupa juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian yang terpangkas 18,79% menjadi 15,55 miliar saham dari 19,15 miliar saham.
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, pasar saat ini tengah berharap pemangkasan suku bunga Fed akan segera terjadi. Berdasarkan CME Fedwatch probabilitas pasar saat ini memperkirakan sekitar 66,5% kemungkinan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada September.
Tidak hanya itu, lanjut Pilarmas, IHSG menghijau juga karena ditopang oleh katalis positif dari dalam negeri, yaitu cadangan devisa Indonesia Juni tercatat meningkat dari bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 tercatat sebesar US$ 140,2 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2024 sebesar US$ 139 miliar.
Hal ini, lanjut Pilarmas, memberikan katalis positif pada IHSG dikarenakan cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tulis Pilarmas dalam risetnya dikutip Minggu(7/7/2024).
Sentimen: positif (79.5%)