Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: TransJakarta
Kab/Kota: Pasar Minggu, Gondangdia, Pondok Kopi
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
"Kalau Tak Mau Tua di Jalan, Mending Mulai Naik Kendaraan Umum" Megapolitan 6 Juli 2024
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
"Kalau Tak Mau Tua di Jalan, Mending Mulai Naik Kendaraan Umum" Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Sarah (26) memilih naik KRL dan bus Transjakarta untuk membelah Ibu Kota, dari rumahnya di Jakarta Barat ke tempat kerjanya di Pondok Kopi Jakarta Timur. Setiap hari. Padahal ia punya sepeda motor. Tapi motornya itu hanya ia pakai sampai stasiun KRL. Baginya, naik angkutan umum bisa berdampak positif untuk kota. Misalnya, mengurangi kemacetan. Lebih jauh lagi bisa membuat udara lebih bersih dan sehat. Sarah pun berpesan pada warga Jakarta lain agar mulai meninggalkan kendaraan pribadi dan berpindah ke transportasi umum. "Kalau enggak mau 'tua di jalan', mending naik transportasi umum," ujar Sarah kepada Kompas.com , Sabtu (6/7/2024). Menurut Sarah, lalu lintas di Jakarta akan lebih lengang dan tak terlalu macet jika masyarakatnya menggunakan transportasi umum. Karena, menurut penglihatannya, kemacetan selama ini diakibatkan volume kendaraan yang menumpuk. "Dengan transportasi umum jalanan jadi tidak crowded dan polusi udara juga bisa berkurang buat kesehatan bersama," kata dia. Di sisi lain, Sarah meminta kepada pemerintah agar menambah jumlah kendaraan transportasi untuk menarik minat masyarakat. "Mungkin pesan buat pemerintah daerah juga untuk menambahkan transportasi umum dan selalu melalukan pembenahan terhadap fasilitas publik," ucapnya. Menurutnya, pemerintah perlu menyempurnakan penyediaan fasilitas integrasi transportasi umum agar penumpang merasa aman dan nyaman. "Supaya orang yang lagi menunggu transportasi umum merasa lebih nyaman dan memilih transportasi umum sebagai pilihan utama saat hendak bepergian," paparnya. "Misal jadwal TransJak lebih sering, jadi penumpang enggak perlu nunggu lama. Modanya sudah nyaman, sudah cukup ketimbang bawa kendaraan pribadi," ucap Lia. Lia memillih memarkirkan mobil dan motornya di rumahnya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan menumpang KRL serta bus transjakarta untuk menuju kantornya di Gondangdia, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat pengguna transportasi publik di Jakarta hanya sekitar empat juta orang atau mencapai 18,86 persen pada 2023. "Di 2023, sekitar 21.750.000 data perjalanan di Jakarta, yang sudah menggunakan transportasi publik sekitar empat juta. Jadi kalau dipresentasikan hanya dapat 18,86 persen," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syaripudin dalam diskusi Publik Institut Studi Transportasi (INSTRAN) yang diikuti Kompas.com melalui Zoom, Kamis (4/7/2024). Syaripudin menuturkan, Pemprov DKI berencana meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum hingga mencapai 30 persen di 2030. "Di 2030 nanti, kami berharap di posisi sampai dengan 30 persen. Jadi, sisa waktu enam tahun kami kejar bagaimana masyarakat menggunakan transportasi publik," ujar dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (80%)