Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: TransJakarta
Kab/Kota: Pasar Minggu, Gondangdia
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Naik KRL daripada Kendaraan Pribadi, Pekerja Kantoran: Enggak Capek, Bisa Sekalian Tidur Megapolitan 6 Juli 2024
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Naik KRL daripada Kendaraan Pribadi, Pekerja Kantoran: Enggak Capek, Bisa Sekalian Tidur Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pekerja kantoran bernama Lia (30) memilih menggunakan transportasi umum kereta rel listrik ( KRL ) dibandingkan membawa kendaraan pribadi sebagai mobilitasnya di Jakarta. Selain untuk menghindari kemacetan, Lia mengaku bisa beristirahat sejenak di dalam KRL. "Naik transportasi umum itu enggak capek karena enggak nyetir sendiri. Jadi, bisa sekalian tidur atau ngerjain kerjaan yang belum kelar," kata Lia kepada Kompas.com , dikutip Sabtu (6/7/2024). Menurut dia, menggunakan transportasi umum (transum) juga bisa menjadi ajang "reuni" tak sengaja dengan teman sekolah. "Belum lagi kalau ketemu teman di moda transportasi umum, sekalian ngobrol atau malah reunian," kata dia. Karena perjalanan cukup panjang, dari rumah di Pasar Minggu menuju kantornya di Gondangdia, Lia enggan menyiakan-nyiakan waktu hanya untuk bermacet ria di jalan. "Saya menghindari macet sekaligus 'tua di jalan' asalkan jam kedatangan enggak ngaret," ucapnya. Sebagai pengguna transum, Lia berharap pemerintah menambah waktu keberangkatan KRL, terutama bus transjakarta agar penumpang tak perlu menunggu lama. "Misal jadwal TransJak lebih sering, jadi penumpang enggak perlu nunggu lama. Modanya sudah nyaman, sudah cukup ketimbang bawa kendaraan pribadi," ucap Lia. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat pengguna transportasi publik di Jakarta hanya sekitar empat juta orang atau mencapai 18,86 persen pada 2023. "Di 2023, sekitar 21.750.000 data perjalanan di Jakarta, yang sudah menggunakan transportasi publik sekitar empat juta. Jadi kalau dipresentasikan hanya dapat 18,86 persen," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syaripudin dalam diskusi Publik Institut Studi Transportasi (INSTRAN) yang diikuti Kompas.com melalui Zoom, Kamis (4/7/2024). Syaripudin menuturkan, Pemprov DKI berencana meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum hingga mencapai 30 persen di 2030. "Di 2030 nanti, kami berharap di posisi sampai dengan 30 persen. Jadi, sisa waktu enam tahun kami kejar bagaimana masyarakat menggunakan transportasi publik," ujar dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (76.2%)