Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Kab/Kota: Lenteng Agung
Kasus: korupsi, HAM
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Bela Hasto, Megawati Geram ke Penyidik KPK
Beritasatu.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku geram dengan proses pemeriksaan Hasto Kristiyanto yang dilakukan KPK, saat menjadi saksi dalam kasus korupsi Harun Masiku.
Pasalnya, penyidik KPK bernama Rosa Purbo Bekti bertindak secara sewenang-wenang karena telah menyita ponsel dan buku catatan Hasto yang tidak ada kaitannya dengan kasus dugaan korupsi Harun Masiku.
Saking geramnya, Megawati meminta penyidik KPK itu, untuk menghadap dirinya.
“Kalau umpamanya suruh datang, sini Rossa ngadepin aku. Gile orang yang bikin KPK iku saya loh. Sopo gile deh aku bilang, orang dia saja kok, kayake pangkate opo. Pangkate opo yo? Hah?" kata Megawati di acara pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan pengurus pusat PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
Sebelum diperiksa KPK, Megawati mengaku sempat berbincang dengan Hasto Kristiyanto.
“Saya bilang sama si Hasto, 'Loe berani datang enggak, To? Masak kalah sama aku. Aku saja datang sampai tiga kali'. Hasto jawab 'Yo dateng loh, ini, Bu'," lanjutnya.
"Terus sopo sing manggilin kamu? Tanyain namanya, gitu kan? Namanya Rossa. Tulis tuh, kamu (wartawan). Ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa. Kalau kalian berani nulis tuh nama, gue angkat tangan sama wartawan. Enak saja, memangnya siapa die? Betul enggak? Loh iya, orang dia manusia. Gile," tegasnya.
Megawati merasa semenjak KPK dibentuk, ia melihat PDIP selalu menjadi target sasaran. Ia lantas mempertanyakan hal itu kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang juga merupakan kader PDIP.
"KPK itu saya yang buat. Mana mungkin saya enggak tahu isi perutnya, orang saya buat gitu. MK saya yang buat. Bukan saya sombong. Tanya dah siapa yang buat. Jadi saya tahu aturannya, seharusnya bagaimana? Tidak boleh dimanipulasi," ketusnya.
"Pak Laoly ketawa, saya suka ngamuk ke dia, (Anda) jadi menteri ngapain? Lah anak buah kita maunya ditarget melulu," tambahnya.
Megawati kemudian menceritakan pengalamannya pernah dipanggil tiga kali aparat penegak hukum ketika zaman Orde Baru. Namun, Megawati tak gentar menghadapi pemanggilan tersebut.
"Zaman dulu saya dipanggil polisi tiga kali, kejaksaan sekali. Orangnya tampang serem-serem. Yang dipanggil jadi mau ketawa apalagi saya baru saja duduk. Terus batin saya, oh kenapa ya? Sampai saya bilang, pak tolong santai saja. Saya datang ke sini bukan dipaksa, tetapi sukarela. Nah kalian takut," tutupnya.
Sentimen: negatif (97.7%)