Sentimen
Negatif (94%)
1 Agu 2023 : 11.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Tokoh Terkait
Jens Stoltenberg

Jens Stoltenberg

Sejak Kapan Ukraina Mulai Serbu Rusia sampai Bikin Moskow Gigit Jari?

1 Agu 2023 : 11.32 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Perang Rusia dan Ukraina kian berkobar setelah drone Ukraina berhasil menembus ibu kota Moskow beberapa hari belakangan.

Rusia menganggap serangan di bulan Juli ini sebagai bentuk keputusasaan rezim Kyiv karena Ukraina mengalami kemunduran di medan perang. Namun, beberapa pihak justru memandang sebaliknya.

Serangan pesawat nirawak ke Moskow seakan makin memperlihatkan bahwa Kyiv mulai bisa 'unjuk taring' melawan gempuran Moskow.

Sejak kapan Ukraina bisa melancarkan serangan yang bikin Rusia gigit jari?

Ukraina mulai menyerang secara masif ke Rusia setelah meluncurkan serangan balasan musim semi pada awal Juni lalu.

Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan sejak bulan lalu, total 204,7 kilometer persegi wilayah Ukraina berhasil direbut kembali, demikian dilaporkan Reuters.

Seorang prajurit Ukraina mengatakan kepada CNN bahwa mereka berhasil membuat kemajuan di pinggiran Robotyno, utara Melitopol di wilayah Zaporizhzhia. Ia juga menyatakan ada kemajuan di pinggiran Desa Verbove, dekat Robotyno.

Wilayah Orikhiv di Zaporizhzhia dan Antonivka di Kherson juga disebut mulai melihat keuntungan. Karenanya, Moskow disebut memfokuskan serangan di kedua kawasan itu "untuk mencegah kemajuan lebih lanjut dari pasukan kami", demikian keterangan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

Ukraina juga semakin berani melawan Rusia sejak dijanjikan pasokan senjata dan amunisi yang lebih besar oleh NATO saat konferensi tingkat tinggi (KTT) blok tersebut di Vilnius.

Bantuan itu senilai puluhan miliar dolar, termasuk pelatihan puluhan ribu pasukan Kyiv oleh sekutu.

"Saat Ukraina terus membebaskan wilayah, kami akan mendukung mereka selama diperlukan," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, seperti dikutip Anadolu Agency.

Selain itu, adanya "bantuan" dari pihak tak terduga, yakni orang-orang Rusia yang pro-Ukraina, juga membuat Kyiv semakin pede.

Pada Maret lalu, kelompok anti-Presiden Vladimir Putin, Freedom of Rusia Legion dan Korps Relawan Rusia, menyerang negaranya sendiri yakni di wilayah Belgorod.

Rusia menuding serangan tersebut adalah aksi pasukan Ukraina, tapi Kyiv membantahnya. Ukraina sendiri mengakui bahwa kelompok itu bersekutu dengan mereka, namun menegaskan bahwa serangan tersebut bukan atas instruksi Kyiv.

Serangan itu disebut-sebut membuat para pejabat hingga publik kebingungan. Sejumlah analis mengatakan kepada Reuters bahwa pakar hingga blogger Kremlin "mengalami guncangan" setelah mendengar kabar serangan itu.

Analis di Royal United Services Institute (RUSI), Neil Melvin, juga menilai operasi itu dilakukan guna meningkatkan semangat juang di antara pasukan Ukraina sekaligus menciutkan mental Kremlin.

(blq/dna/bac)

Sentimen: negatif (94.1%)