Sentimen
Negatif (66%)
6 Jul 2024 : 12.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Tokoh Terkait

Ngeri! Geng NATO Bakal Ucap Janji Terus Pasok Senjata ke Ukraina

6 Jul 2024 : 19.25 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin NATO dikabarkan bakal terus menggelontorkan senjata dan amunisi ke Ukraina setidaknya selama satu tahun ke depan. Untuk menunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa NATO tidak akan pergi.

Melansir CNA, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan mitranya bertemu di Washington untuk pertemuan puncak selama tiga hari, yang rencananya dimulai Selasa (9/7/2024), untuk memperingati 75 tahun aliansi tersebut. Pertemuan itu digelar saat perang Rusia-Ukraina telah berlangsung di tahun ketiganya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, 32 negara anggota NATO telah menghabiskan sekitar 40 miliar euro atau setara Rp698,8 triliun (asumsi kurs Rp16.251/US$) setiap tahun, untuk peralatan militer Ukraina sejak perang dimulai pada bulan Februari 2022.

"Saya berharap di pertemuan puncak, para sekutu akan memutuskan untuk mempertahankan level ini dalam tahun depan," kata Stoltenberg kepada wartawan, dikutip Sabtu (6/7/2024).

Ia mengatakan, jumlah tersebut akan dibagi di antara negara-negara berdasarkan pertumbuhan ekonomi mereka, dan para pemimpin akan meninjau angka tersebut saat mereka bertemu lagi pada tahun 2025.

Saat ini, sekutu NATO menyediakan 99% dukungan militer dan aliansi akan segera mengelola pengiriman peralatan. Akan tetapi, dua garis merah tetap tidak boleh ada keanggotaan NATO sampai perang berakhir, dan tidak ada pasukan NATO di sana.

Pada pertemuan puncak terakhir mereka, para pemimpin NATO sepakat untuk mempercepat proses keanggotaan Ukraina, meskipun negara itu tidak mungkin bergabung dalam waktu dekat dan membentuk badan tingkat tinggi untuk konsultasi darurat. Beberapa negara pun menjanjikan lebih banyak peralatan militer.

Akhir-akhir ini, Stoltenberg bersikeras pada komitmen jangka panjang terhadap Ukraina. Penundaan pendanaan yang besar, terutama karena pertikaian politik di Kongres AS, telah membuat angkatan bersenjata negara itu, dalam kata-katanya, "mempertahankan diri dengan satu tangan terikat di belakang".

Ia berharap sekutu akan setuju untuk membelanjakan sedikitnya 40 miliar euro per tahun untuk persenjataan. Namun, itu tidak berarti peningkatan dukungan. Angka tersebut kira-kira sama dengan apa yang telah mereka belanjakan setiap tahun sejak perang dimulai.

Satu skema baru yang kemungkinan akan didukung oleh para pemimpin adalah misi untuk memasukkan peralatan militer yang tepat ke Ukraina dan menyederhanakan pelatihan bagi angkatan bersenjatanya. Yang mana pada awal kekacauan perang, dalam upaya tergesa-gesa untuk membantu, para pendukung Barat telah membanjiri Ukraina dengan segala jenis senjata dan material. 

Tawaran program pelatihan di luar Ukraina juga berlimpah, bahkan begitu banyak dan berbeda, sehingga angkatan bersenjatanya berjuang untuk memprioritaskan pasukan mana yang akan dikirim, ke negara NATO mana, dan untuk berapa lama.

Pengiriman peralatan militer melalui misi baru ini juga akan mencegah pemerintah atau pemimpin yang tidak bertanggung jawab mencampuri pengiriman bersama. Pejabat NATO mengatakan, misi tersebut akan melengkapi upaya yang dipimpin AS untuk mengumpulkan senjata, yang disebut kelompok Ramstein.

Dalam beberapa minggu terakhir, Zelenskyy dan pejabat Ukraina lainnya telah diberi pengarahan tentang perkembangan untuk menghindari terulangnya hal yang sama. Stoltenberg menyatakan, ia dan Zelenskyy sepakat awal bulan ini langkah-langkah baru yang akan diambil para pemimpin tersebut merupakan jembatan menuju keanggotaan NATO dan paket yang sangat kuat bagi Ukraina di pertemuan puncak.


(dce)

Sentimen: negatif (66.6%)