Sentimen
Negatif (57%)
24 Sep 2023 : 08.02
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple

Kab/Kota: Karet

Tokoh Terkait

Terry Gou, Berharta Rp107 T Setelah Sempat Tak Mampu Beli Beras

24 Sep 2023 : 08.02 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, CNN Indonesia --

Taipan Terry Gou mengundurkan diri dari dewan direksi Foxconn. Orang terkaya keenam di Taiwan itu berencana mencalonkan diri sebagai presiden di negara tersebut dalam Pilpres 2024.

Forbes mencatat saat ini Gou memiliki harta senilai US$7 miliar atau setara dengan Rp107,4 triliun (asumsi Rp15.357 per dolar AS).

Sosok Gou dikenal secara populer sebagai Donald Trump dari Taiwan karena kesamaannya. Baik Trump maupun Gou keduanya memiliki kekayaan yang besar, kekaisaran bisnis yang berpengaruh, menikah lebih dari sekali, dan memiliki istri lebih muda.

Namun siapa sangka, meski masuk 10 besar orang terkaya di Taiwan, pengusaha berharta ini ternyata sempat tak mampu membeli beras untuk makan.

Mengutip berbagai sumber, Gou lahir di Banqiao, Taiwan, pada 18 Oktober 1950 dengan nama asli Guo Tai-Ming.

Ayahnya adalah seorang polisi di China. Namun setahun sebelum Gou lahir, keluarganya melarikan diri ke Taiwan pada 1949 setelah Perang Saudara China.

Pasca lulus dari pendidikan perguruan tinggi hingga usia 24 tahun, Gou bekerja di pabrik karet dan pabrik obat.

Gou telah menikah dengan Serena Lin hingga memiliki dua anak, tetapi Serena meninggal pada usia 55 tahun karena kanker payudara. Ia kemudian menikah lagi dengan Delia Tseng dan dikaruniai tiga orang anak.

Pada 1974, dengan modal US$7.500, Gou mendirikan perusahaannya bernama Hon Hai Precision, yang kini dikenal dengan merek dagang Foxconn.

Kala itu, perusahaan Gou hanya berkantor di sebuah gubuk dan memiliki 10 orang karyawan lanjut usia. Perusahaan ini memproduksi komponen plastik untuk pesawat televisi.

Namun, perjalanan Gou dalam menjalankan perusahaannya tak berjalan mulus.

Krisis minyak di era 1970-an dan resesi menjadi pukulan telak bagi perusahaannya karena seorang investor yang juga temannya menarik dana dan meninggalkan manajemen. Saat itu, dirinya pun pernah hidup sulit sampai tidak mampu membeli beras.

Dengan bekal uang pinjaman dari orang tuanya, Gou pun langsung memproduksi konektor untuk komponen perangkat komputer. Dia pun sering mendekati para pesaingnya demi sekedar mendapatkan nasihat.

Pada 1980-an, Gou mengembangkan bisnisnya dengan mengunjungi Amerika Serikat selama 11 bulan.

Setelah pada titik tertentu, Terry Gou akhirnya memutuskan ekspansi ke luar negeri karena ada panggilan penjualan di 32 negara bagian Amerika Serikat (AS). Pesanan itu berasal dari Compaq Computer yang sekarang dikenal HP Inc.

Hingga kemudian pada 1988, ia membuka pabrik pertamanya di China daratan, yang merupakan pabrik terbesarnya hingga saat ini.

Pada 2002, Apple menghubungi Gou untuk menggunakan produk Foxconn setelah lama tidak menemukan komponen untuk power mac G5-nya.

Kini, Foxconn mengoperasikan pabrik perakitan di China daratan untuk membuat produk khas Apple, termasuk iPhone dan iPad.

Terlebih lagi, Foxconn adalah pemberi kerja terbesar di China dengan lebih dari 1,2 juta orang bekerja untuknya secara langsung atau tidak langsung sebagai eksportir produknya.

(dzu/sfr)

Sentimen: negatif (57.1%)