Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyebut, aktivitas investor harian, mingguan, dan bulanan di bursa saham dalam negeri meningkat secara tahunan. Meski kenaikannya hanya sedikit, tetapi kata Jeffrey ini mencerminkan bahwa tekanan dari eksternal dan internal lebih terkendali di sisa 2024.

“Kalau kita melihat tingkat aktivitas investor harian, mingguan, dan bulanan, kalau kita bandingkan dengan periode tahun lalu itu ada peningkatan sedikit. Artinya faktor eksternal maupun internal itu harusnya lebih kondusif tahun ini,” ungkap Jeffrey Hendrik di main hall, BEI, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Jeffrey mengatakan pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang terus terjadi mengindikasikan bahwa saham masih menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik bagi masyarakat. Walaupun yang aktif bertransaksi terbilang cukup sedikit dibandingkan dengan total investor secara keseluruhan, kondisi ini memang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang masih tinggi.

Terlebih dikatakan olehnya, investor di pasar modal juga memiliki risk appetite yang beragam, mulai dari yang tinggi sehingga dapat melakukan kegiatan transaksi sehari-hari hingga yang hanya melakukan transaksi sebulan sekali.

“Pada periode ini mungkin saja mereka sementara beralih kepada efek obligasi dan itu oke-oke saja, itu baik. Bagaimana investor bisa melihat peluang dalam setiap situasi atau kalau sementara mau beralih ke reksa dana pun menurut kami itu baik,” jelas dia.

Jeffrey mengimbuhkan apa yang terbaik untuk investor, salah satunya return tertinggi adalah hal yang terpenting di industri ini agar keberlanjutannya untuk tetap menjadi investor di pasar modal itu tetap terjaga.