Rusia mengklaim drone Ukraina menghantam pos polisi di wilayah perbatasan Negeri Beruang Merah, Bryansk, pada Minggu (30/7) malam waktu setempat.

Gubernur Briansk Alexander Bogomaz menyatakan sejauh ini tak ada korban yang meninggal imbas serangan tersebut.

"Pasukan Ukraina menyerang distrik Trubchevsky pada malam hari. Drone itu menghantam pos polisi distrik," kata Bogomaz di Telegram, dikutip AFP, Senin.

Bagian yang rusak akibat serangan tersebut yaitu jendela dan atap pos polisi.

Sebelumnya, tiga drone Ukraina dilaporkan menembus ibu kota Rusia, Moskow, pada Minggu malam. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukan mereka berhasil menggagalkan serangan tersebut.

Rusia menyatakan salah satu drone ditembak jatuh di pinggiran Moskow. Lalu, dua drone lain ditahan dengan perang elektronik kemudian jatuh menghantam kompleks perkantoran ibu kota.

Imbas serangan drone tersebut, dua menara gedung perkantoran di Moskow rusak dan operasional salah satu bandara juga sempat dihentikan sementara.

Menanggapi serangan itu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia merasakan perang yang selama ini berkecamuk di Ukraina.

"Perlahan perang kembali ke wilayah Rusia, ke pusat-pusat simbolis dan pangkalan militer, dan ini merupakan proses yang tak terhindarkan, natural, dan jelas adil," kata Zelensky.

Moskow berjarak 500 kilometer dari perbatasan Ukraina. Sepanjang tahun ini, ibu kota ini beberapa kali menjadi sasaran pasukan Ukraina.

[Gambas:Video CNN]