Sentimen
Negatif (100%)
3 Jul 2024 : 20.13
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Washington, Tel Aviv

Tokoh Terkait

Dukungan Biden ke Israel Berujung Ramai-ramai Pejabat AS Undur Diri

4 Jul 2024 : 03.13 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Internasional

Jakarta -

Selusin pejabat Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri. Sikap itu diambil belasan pejabat AS karena sikap Presiden Joe Biden yang mendukung agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina.

Belasan pejabat AS itu berasal dari berbagai instansi, termasuk dari lingkarang Gedung Putih. Pejabat dari Departemen Luar Negeri AS menjadi yang terbanyak mengundurkan diri.

Keputusan tersebut diambil karena mereka tak sejalan dengan kebijakan AS yang mendukung Israel. Di antara mereka juga ada yang menuduh Biden menutup mata terhadap kekejaman Israel di daerah kantong Palestina tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/7/2024), Pemerintahan Biden menyangkal tuduhan tersebut, merujuk pada kritikan yang dilontarkan Washington terhadap jatuhnya banyak korban sipil di Jalur Gaza dan upaya meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda perang tersebut.

Korban Nyaris 38 Ribu

Otoritas kesehatan Gaza, dalam laporan terbaru, menyebut nyaris 38.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel sejak Oktober tahun lalu. Gempuran tanpa henti militer Tel Aviv itu memicu kehancuran dan kelaparan yang meluas di Jalur Gaza.

Israel melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza untuk membalas serangan mengejutkan Hamas terhadap bagian selatan wilayahnya pada 7 Oktober tahun lalu, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

Berikut daftar para pejabat AS yang mengundurkan diri sejauh ini:

Hassanein mengundurkan diri dari jabatannya sebagai asisten khusus pada Departemen Dalam Negeri AS pada Selasa (2/7) waktu setempat. Dia mengecam kebijakan luar negeri Biden, yang digambarkannya sebagai kebijakan yang memungkinkan terjadinya genosida dan tidak manusiawi terhadap orang Arab dan Muslim. Israel telah membantah tuduhan genosida.

2. Mohammed Abu Hashem - Angkatan Udara AS

Abu Hashem yang merupakan warga AS keturunan Palestina, mengatakan bulan lalu bahwa dirinya mengakhiri kariernya selama 22 tahun di Angkatan Udara AS. Dia mengakui kehilangan kerabat-kerabatnya di Jalur Gaza dalam perang yang sedang berlangsung, termasuk seorang bibi yang terbunuh dalam serangan udara Israel pada Oktober tahun lalu.

3. Riley Rivermore - Insinyur Angkatan Udara AS

Livermore mengumumkan dirinya mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai insinyur Angkatan Udara AS pada pertengahan Juni lalu.

"Saya tidak ingin mengejarkan sesuatu yang bisa berbalik dan digunakan untuk membantai orang-orang yang tidak bersalah," ucapnya kepada situs berita Intercept.

4. Stacy Gilbert - Departemen Luar Negeri AS

Gilbert yang bertugas di Biro Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi pada Departemen Luar Negeri AS, mengundurkan diri pada akhir Mei lalu. Dia mengaku pengunduran dirinya didasari atas laporan pemerintah kepada Kongres AS, yang menurutnya, secara keliru menyatakan Israel tidak memblokir bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

5. Alexander Smith - Kontraktor USAID

Smith mengundurkan diri dari posisinya sebagai kontraktor untuk USAID pada akhir Mei lalu.

Pada saat itu, dia menuduh otoritas AS melakukan penyensoran setelah badan bantuan luar negeri AS membatalkan publikasi presentasinya tentang kematian ibu dan anak di kalangan warga Palestina. Badan tersebut mengatakan presentasi itu belum melalui peninjauan dan belum mendapat persetujuan yang tepat.

6. Lily Greenberg Call - Pejabat Departemen Dalam Negeri AS

Greenberg Call yang merupakan seorang pejabat politik Yahudi, mengundurkan diri pada Mei lalu dari jabatannya sebagai asisten khusus kepala staf di Departemen Dalam Negeri AS.

"Sebagai seorang Yahudi, saya tidak bisa mendukung malapetaka di Gaza," tulisnya dalam pernyataan yang dikutip The Guardian.

Sentimen: negatif (100%)