Begini Peran APBN terhadap Infrastruktur hingga Pendidikan dalam 1 Dekade Terakhir
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Dalam kurun waktu 2013-2023 APBN memegang peranan penting dalam sejumlah capaian dalam pembangunan infrastruktur. APBN telah menciptakan penambahan jalan tol sepanjang 1.938 kilometer dan jalan nasional non-tol sepanjang 4.574 kilometer.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, sebagai instrumen pembangunan dalam 10 tahun terakhir, APBN menjadi sumber pendanaan penting untuk melaksanakan kegiatan pembangunan, baik fisik maupun nonfisik.
Upaya meningkatkan infrastruktur dan konektivitas, kualitas sumber daya manusia, dan kesejahteraan masyarakat telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“APBN juga mendukung penyediaan air baku dan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan dan energi, telah didukung dengan pembangunan 37 bendungan, serta peningkatan pembangkit listrik sebesar 36,3 gigawatts,” ucap Sri Mulyani dalam rapat paripurna di gedung DPR pada Kamis (4/7/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan APBN berperan vital dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan membiayai peningkatan infrastruktur sekolah yang berkontribusi terhadap peningkatan partisipasi kasar dari seluruh jenjang pendidikan.
Untuk pendidikan tinggi, APBN melalui dana abadi pendidikan telah memberikan beasiswa LPDP kepada 45.496 penduduk, sehingga mampu meraih pendidikan terbaik di berbagai universitas di dalam maupun di luar negeri.
Dengan adanya anggaran di bidang kesehatan, APBN telah mampu menunjang kemajuan pada sektor kesehatan seperti menurunkan angka prevalensi stunting dari 37,2% pada 2013 menjadi 21,5% pada 2023. APBN juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penurunan tingkat kemiskinan dari 11,25% pada 2014 menjadi single digit 9,36% di tahun 2023.
“Kemiskinan ekstrem juga telah menurun signifikan dari 6,18% pada 2014 menjadi 1,12% pada 2023,” imbuh dia.
Dalam pelaksanaannya, APBN 2023 menunjukkan perkembangan positif yang ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan negara dan akselerasi belanja negara, sehingga proses konsolidasi fiskal dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kredibilitas dan sustainabilitas fiskal Indonesia terus terjaga.
Dengan berbagai kebijakan yang dilaksanakan, perekonomian Indonesia terbukti resilient dalam menghadapi tantangan sepanjang 2023.
“Terjaganya inflasi berdampak pada daya beli masyarakat yang tetap kuat pada 2023, sehingga mampu menopang kinerja pertumbuhan ekonomi tetap berada di atas 5%, yakni 5,05%, di tengah menurunnya kontribusi ekspor akibat pelemahan ekonomi global,” pungkas Sri Mulyani.
Sentimen: positif (100%)