Jakarta, Beritasatu.com - Produsen manufaktur yang mendukung industri minyak dan gas serta pertambangan, PT Citra Tubindo Tbk (CTBN), menetapkan target pendapatan sebesar US$ 291,4 juta pada 2024. Target ini meningkat 39% dibandingkan pendapatan 2023 yang mencapai US$ 208,2 juta, sejalan tren peningkatan harga minyak mentah global.

Selain itu, laba bersih perusahaan hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai US$ 19,6 juta, naik 5% dibandingkan laba bersih 2023 sebesar US$ 18,6 juta.

"Walaupun industri minyak dan gas sedang bergerak menuju transisi energi dan mengalami penurunan harga minyak pada akhir 2023, CTBN masih optimistis dengan prospek bisnis yang cerah di masa depan," ujar Direktur Utama PT Citra Tubindo Tbk Fajar Wahyudi, dalam paparan publik yang dikutip oleh Investor Daily pada Kamis (4/7/2024).

Peningkatan target kinerja pada 2024 untuk produsen pipa dan tabung migas ini sesuai proyeksi positif harga minyak pada 2024.

Energy Information Administration (EIA) memperkirakan harga minyak Brent akan naik menjadi US$ 93 per barel pada 2024, meningkat dari US$ 84 per barel pada 2023. Kenaikan ini dipicu proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang dapat mendorong harga minyak lebih tinggi.

"Pertumbuhan ekonomi umumnya membutuhkan dukungan pasokan energi memadai. Terlebih lagi, sektor-sektor ekonomi utama yang berkontribusi terhadap pembentukan PDB (produk domestik bruto) global adalah sektor-sektor yang padat energi," jelasnya.

Ia menambahkan, kebutuhan energi untuk menghasilkan PDB dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada level tertentu berpotensi meningkat lebih besar.  "Setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan memerlukan peningkatan pasokan energi antara 1,5% hingga 2%," tambah Fajar Wahyudi.

Fajar juga menyebutkan pada tahun 2024, PT Citra Tubindo akan memperluas pasar ekspor dengan memperkuat portofolio pelanggan mereka, sejalan kesuksesan ekspansi ke Timur Tengah dan Afrika. CTBN juga sedang mengembangkan peluang dalam transisi energi di Indonesia dan negara-negara ASEAN.

Hingga Maret 2024, PT Citra Tubindo telah mencatatkan pendapatan sebesar US$ 46,47 juta dan laba bersih sebesar US$ 2,87 juta.

Sepanjang 2023, CTBN mencapai pendapatan sebesar US$ 208,2 juta atau 91,24% dari target sebesar US$ 228,23 juta. Pasar ekspor menyumbang US$ 147,8 juta atau 70,98% dari total pendapatan, sedangkan sisanya berasal dari pasar domestik sebesar US$ 60,43 juta atau 29,02%.

Negara-negara di Asia memberikan kontribusi pendapatan tertinggi sebesar US$ 105,3 juta, diikuti oleh Eropa dengan US$ 37,9 juta. Sementara itu, Amerika dan Afrika masing-masing menyumbang 1,10% dan 1,05% dari total pendapatan 2023.