Sentimen
3 Jul 2024 : 16.15
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Batang
Kasus: Tawuran, penganiayaan, mayat
Tokoh Terkait
9 Kompolnas: Afif Ditendang Polisi Saat Naik Motor, lalu Pilih "Nyebur" ke Sungai Nasional
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
3 Jul 2024 : 16.15
Kompolnas: Afif Ditendang Polisi Saat Naik Motor, lalu Pilih "Nyebur" ke Sungai
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Komisi Kepolisian Nasional (
Kompolnas
) Irjen (Purn) Benny Mamoto mengatakan, bocah SMP berusia 13 tahun di Padang, Sumatera Barat (Sumbar),
Afif Maulana
(AM) memilih menceburkan diri ke sungai usai jatuh dari motor karena ditendang polisi.
Benny menjelaskan, saksi Aditya sebenarnya sudah mengajak Afif untuk menyerahkan diri ke polisi saja.
"Di TKP pertama (jembatan), Adit dan AM naik motor mau dihentikan polisi ditendang dan akhirnya jatuh tersungkur. Dalam forum gelar, Adit menjelaskan bahwa setelah jatuh, dia mencari HP-nya dan mendengar AM mengajak lari mencebur sungai," ujar Benny kepada
Kompas.com
, Rabu (3/7/2024).
"Namun, Adit tidak mau dan mengajak menyerahkan diri saja. Itulah saat terakhir Adit tahu bahwa AM masih di situ," sambungnya.
Beberapa saat kemudian, kata Benny, polisi datang dan menangkap Adit.
Kata Benny, Adit sebenarnya sudah memberitahu polisi bahwa Afif Maulana ingin menceburkan diri ke sungai, tetapi tidak digubris oleh polisi.
Berdasarkan foto-foto yang dilihat Benny dalam proses gelar perkara, tidak ada Afif Maulana di Polsek Kuranji.
Ketika diserahkan ke Polda Sumbar pun, Afif Maulana tetap tidak tampak di foto.
"Dokumentasi di Polsek Kuranji tidak ditemukan foto AM, demikian pula foto saat akan diserahkan ke Polda, juga tidak ada AM," ucap Benny.
Sementara itu, Benny mengungkapkan, hasil otopsi menunjukkan Afif meninggal karena tulang rusuknya patah menembus paru-paru.
Dia turut membeberkan telah terjadi penganiayaan oleh polisi terhadap 17 tersangka pelaku tawuran di Polsek Kuranji.
"Sudah diakui dan sedang diproses," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyo menyebutkan, kasus kematian siswa SMP berinisial AM (12) di Sungai Batang Kuranji Padang dianggap sudah selesai. Kasus tersebut bisa dibuka kembali jika ada bukti baru.
Hasil otopsi memperlihatkan adanya patah tulang iga belakang bagian kiri sebanyak enam ruas dan patahannya merobek paru-paru.
"Penyebab kematiannya adalah karena patah tulang iga dan merobek paru-paru itu," kata Suharyono kepada wartawan di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6/2024).
Sementara untuk hasil visum memperlihatkan adanya luka lecet, luka memar dan lebam yang diduga akibat telah menjadi mayat.
"Keterangan dokter forensik itu lebam mayat akibat telah meninggal beberapa jam sebelumnya," jelas Suharyono.
Kendati penyelidikan kasus itu sudah selesai, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada semua pihak menyerahkan bukti baru sehingga kasusnya bisa dibuka kembali.
"Bisa dibuka lagi kalau ada bukti baru. Kita tidak mau berdasarkan kata-katanya tapi harus dengan bukti," jelas Suharyono.
Suharyono mengatakan, pihaknya menduga AM tewas jatuh ke sungai dan berbenturan dengan benda keras yang mengakibatkan tulang iganya patah.
Dia mengatakan, belum ada saksi yang melihat AM terjun dari jembatan atau terpeleset ke sungai. Namun demikian, kata Suharyono, berdasarkan keterangan saksi kunci, AM sudah menyatakan niat mau terjun ke sungai untuk menghindari polisi.
"Berdasarkan keterangan saksi A, AM berniat terjun dan mengajak saksi A terjun," jelas Suharyono.
Saat diamankan, kata Suharyono, A sempat mengatakan ke polisi bahwa ada temannya yang berniat terjun dari atas jembatan.
"Namun, personel itu tidak menggubrisnya karena tidak yakin ada yang mau terjun. Sebab, ketinggiannya mencapai 20 meter lebih," kata Suharyono.
Dari kawasan jembatan itu, kata Suharyono diamankan 18 orang terduga tawuran dan salah satunya A.
Saat tiba di Polsek Kuranji, A kembali memberitahu ke polisi ada temannya yang hendak terjun dari jembatan.
"Dari data dan keterangan A itu, dapat disimpulkan AM tidak ada di Polsek Kuranji dan tidak masuk dalam 18 orang yang diamankan," kata Suharyono.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)