Jakarta, Beritasatu.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto meyakini dapat membawa ekonomi Indonesia tumbuh 8% dalam tiga tahun sejak dirinya menjabat. Menurut peneliti DBS, Maynard Arif, hal tersebut mungkin saja tercapai apabila program-program pemerintahan mendatang dapat terealisasi dengan baik.

"Sebenarnya kembali ke programnya dan juga bagaimana nanti mengimplementasikannya. Walaupun secara historis belum pernah ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 8% dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kalau programnya bagus, bisa diimplementasikan, bukan tidak mungkin," ujar Maynard, di Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Maynard memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh stabil di level 5% pada tahun ini dan tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Sampai saat ini proyeksi kita masih di sekitar 5%. Jadi kita expect pertumbuhan ekonomi akan stabil, mengingat kondisi globalnya juga mungkin masih tidak menentu. Selain itu masih ada pemilihan presiden di Amerika Serikat, policy-nya bisa berbeda," kata Maynard.

Meskipun begitu, dia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan lebih baik dibandingkan negara lain, termasuk negara-negara maju.

"Kalau kita lihat sebetulnya 5% itu bagus dibandingkan dengan negara-negara maju yang di bawah ini. Kalau kita lihat, prediksi perekonomian di negara-negara maju, seperti Amerika, Jepang, hingga negara-negara Eropa sebagian besar akan mengalami perlambatan," ungkapnya.

Maynard juga menilai, inflasi di Indonesia juga akan mengalami tren penurunan di tahun ini dan tahun depan, seiring harga komoditas dan harga minyak yang juga mengalami penurunan.

"Kecenderungannya tren inflasi akan menurun tahun depan. Ini juga yang membuat kita melihat kondisinya cukup baik untuk penurunan suku bunga," pungkasnya.