Jakarta, Beritasatu.com - Petani menyerukan agar program pangan yang akan dijalankan presiden terpilih Prabowo Subianto dapat dilaksanakan dengan baik. Salah satu caranya, yakni dengan memaksimalkan peran penyuluh pertanian. Peran penyuluh pertanian dinilai penting dalam mewujudkan Indonesia menuju swasembada pangan.

Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sadar Subagyo menilai, penyuluh adalah garda terdepan yang mendukung implementasi program swasembada pangan. Penyuluh pertanian harus fokus dalam melakukan pendampingan petani dan transformasi teknologi guna tercapainya peningkatan produktivitas pangan.

"Saya katakan swasembada pangan mustahil terwujud tanpa penyuluh pertanian yang kuat. Karena itu, kembalikan penyuluh pertanian sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006," ujar Sadar dikutip dari keterangannya, Kamis (4/7/2024).

Menurut Sadar, posisi penyuluh pertanian yang saat ini tercecer di setiap dinas/daerah harus kembali ke tingkat pusat. Salah satu langkahnya, yakni mengembalikan posisi penyuluh sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.

Sadar menilai, setidaknya ada tujuh program pangan prioritas pada era pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nanti. Semua program itu harus melibatkan peran penting penyuluh pertanian.

"Tentu saja yang pertama, yakni program swasembada pangan, energi, dan air. Kemudian ada program lingkungan, benih, pupuk hingga kesejahteraan petani. Nah, semua ini tentu diperlukan penyuluh sebagai ujung tombaknya," katanya.

Maka dari itu, Sadar menegaskan peran penyuluh sangat krusial, terutama dalam memastikan keberhasilan Indonesia mewujudkan swasembada pangan, termasuk kecukupan air dan energi yang juga menjadi fokus utama pemimpin mendatang.

"Peran penyuluh pertanian sangat krusial dalam memastikan keberhasilan program-program strategis ini. Hal itu sama seperti penyanyi yang menyampaikan lagu kepada pendengarnya, maka merekalah yang menyampaikan teknologi dan inovasi kepada petani," pungkasnya.