Sentimen
Netral (65%)
4 Jul 2024 : 06.24
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Kab/Kota: Surabaya

Tokoh Terkait

Indosat (ISAT) Tegaskan Oknum Terduga Pembocor Data PDNS Bukan Pegawai Lintasarta

4 Jul 2024 : 06.24 Views 12

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Tekno

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) menegaskan bahwa oknum yang diduga menjadi biang kerok atas kebocoran data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 bukan karyawan Lintasarta.

Indosat membantah kabar yang beredar di sosial media, yang menyebut bahwa pembocor data PDNS merupakan pegawai Lintasarta.

“Kami menegaskan bahwa oknum diduga terkait dengan Pusat Data Nasional (PDN) sudah tidak memiliki hubungan dan/atau kontrak kerja dengan Lintasarta sejak Agustus 2021,” kata  SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang kepada Bisnis, Kamis (4/7/2024).

Steve juga mengatakan bahwa Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group bersama seluruh anak usahanya, termasuk Lintasarta, senantiasa menjunjung integritas tinggi dan menjaga kepercayaan yang diberikan pelanggan dalam menjalankan pekerjaannya.

“Hal ini merupakan bagian dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik demi menjaga kualitas layanan dan pengalaman bagi seluruh pelanggannya,” kata Steve.

Sebelumnya, salah satu akun di sosial media X.com (dahulu twitter) memposting tentang oknum yang diduga kuat membocorkan data PDNS.

Akun melempar rumor bahwa oknum bernama DPA yang bekerja di Lintasarta sebagai aktor di balik bocornya data PDNS 2 di Surabaya. DPA diduga mengunggah dokumen rahasia berupa akses Virtual Private Network (VPN) Pusat Data Nasional di Google pada 11 Oktober 2022.

Dari dokumen yang diunggah itulah kemudian diduga bahwa Brain Cipher akhirnya bisa masuk ke sistem PDNS dan mengunci data yang ada di dalamnya.

Selain memperlihatkan dokumen yang diduga sebagai pintu masuk Brain Cipher, akun tersebut juga mengunggah kartu ID pegawai DPA yang terdapat tulisan Lintasarta.

“Kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022…..Dialah saksi mahkota,” tulis akun.

Adapun hingga Kamis (4/7/2024) pukul 06.00 WIB, postingan tersebut telah mendapat 15.000 likes dan memancing 313 percakapan.

Percakapan di postingan tersebut beragam. Ada yang mendukung, ada juga yang membantah.

Salah satunya akun dalam percakapan menyebut bahwa DPA sudah tidak bekerja lagi di Lintasarta sejak 2021. DPA dipecat karena terseret sebuah kasus yang tidak diungkap. Kemudian DPA bekerja di Telkomsigma.

Akun tersebut juga memperlihatkan dokumen yang menunjukan bahwa DPA bekerja di Telkomsigma.

Untuk diketahui, ekosistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) ada tiga. PDNS 1 di Serpong dikelola oleh Lintasarta, PDNS 2 di Surabaya serta Cold Site di Batam dikelola oleh Telkom.

Dalam perkembangannya, pada Rabu (3/7/2024), Brain Cipher telah memenuhi janjinya dengan memberikan kunci Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) secara gratis kepada pemerintah Indonesia. Kunci tersebut membuat data yang terenkripsi dapat dibuka kembali.

Pemberian kunci tersebut disebut diumumkan lewat di dalam browser khusus di darknet, Rabu (3/7/2024). Brain Cipher menyertakan link download decryptor (kunci) untuk membuka PDN yang terkunci.

“Ini adalah kali pertama dan terakhir korban menerima kunci secara gratis,” tulis Brain Cipher.

Brain Cipher memberitahu bahwa motif peretasan yang dilakukan semata-mata untuk membuktikan bahwa keamanan PDN, tempat ratusan data lembaga dan instansi pemerintah dikumpulkan, sangat lemah dan mudah dibobol.

Brain Cipher mengeklaim hanya butuh waktu singkat untuk menyusup dan mengunci data-data yang terenkripsi di dalam sana,

“Kami hanya butuh sedikit waktu untuk membongkar data mengenkripsi beberapa ribu terabyte informasi,” tulisnya.

Sentimen: netral (65.3%)