Sentimen
Negatif (84%)
28 Feb 2024 : 18.05
Tokoh Terkait

Rekapitulasi Nasional KPU Banjir Kritik Sirekap dari Saksi 01 dan 03

29 Feb 2024 : 01.05 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menerus ditanyai soal permasalahan Sistem Informasi dan Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan sebagai pencatatan hasil perolehan suara Pemilu 2024.

Sejumlah pertanyaan itu diajukan oleh para saksi, mulai dari saksi berbagai partai peserta Pemilu hingga saksi dari paslon Pilpres 2024.

Banjir pertanyaan dan kritik ini terjadi di agenda pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat nasional yang digelar di kantor KPU, Jakarta, Rabu (28/2).

KPU sempat menskors agenda dan dilanjutkan kembali pada pukul 14.45 WIB. Ketua KPU Hasyim Asy'ari membuka kembali agenda tersebut. Namun, belum sampai rekapitulasi dimulai, sejumlah pihak telah mencecar Hasyim terkait Sirekap.

"Kepastian hukum Sirekap, ini sudah membuat kegaduhan di hampir semua tingkatan pleno, ada pemahaman-pemahaman yang berbeda, ada yang mengatakan jadi dasar, ada yang tidak," kata Munardir, salah satu saksi dari Paslon 03.

Dia juga kecewa karena tidak dilibatkan dalam proses sinkronisasi yang dilakukan oleh KPU terhadap hasil C.Hasil Plano dengan tampilan di Sirekap yang terjadi anomali.

"Ini hal yang krusial pak, ini persoalan angka, persoalan krusial, karena semua yang disinkronisasi adalah data-data yang berangkat dari TPS," ucap dia.

Selain saksi dari paslon 03, saksi dari paslon 01 turut mengkritisi Sirekap. Mirza Zulkarnain, saksi dari 01 itu menuntut agar sistem tersebut diaudit.

"Makanya kita dari paslon 01 sudah mengingatkan untuk ayo dong kita mengajak partai-partai lain, kita audit nih apakah aplikasi itu layak," kata Mirza.

"Apa yang kita khawatirkan ternyata terjadi akibat Sirekap itu kan, banyak teman-teman saya juga dari paslon nomor 1, dari koalisi pendukung, jadi gila suaranya itu, dari 20 ribu suara tinggal 500, dari 281 ribu suara jadi nol, itu akibat aplikasi Sirekap seolah-olah aplikasi tersebut bermain-main," lanjutnya.

Menanggapi itu, Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan proses penghitungan suara disandarkan pada penghitungan berjenjang menggunakan formulir C.Hasil Plano, bukan yang ada di dalam Sirekap.

"Hasil yang Plano yang itu berasal dari dalam kotak itu yang dibuka dan kemudian yang ditayangkan, ketika ditayangkan kalau yang ditayangkan belum sinkron, maka yang digunakan dasar adalah formulir yang ada di dalam kotak [suara]," kata Hasyim.

Terkait anomali data, Hasyim menjelaskan proses dari TPS hingga Sirekap. Hasyim menyebut proses penghitungan suara di TPS dituangkan pada formulir C.Hasil plano. Kemudian hasil TPS itu dipindai dan dikirim ke data Center.

"Sehingga kalau misalkan ada pembacaan hasil pembacaan yang tidak sinkron tentu yang dijadikan rujukan adalah unggahan formulir tadi itu. Dan di dalam fungsi Sirekap unggahan foto itu ada, kalau misal kita melihat ada dapil, ada wilayah," ucap dia.

Momen protes saksi pemilu kepada KPU berjalan alot. Hingga pukul 16.38 WIB, perdebatan mengenai Sirekap masih berlangsung.

(yla/wis)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: negatif (84.2%)