Sentimen
Negatif (79%)
3 Jul 2024 : 12.50
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple, Huawei

Grup Musik: IZ*ONE

Tokoh Terkait

Joe Biden Menggila Blokir China Jelang Akhir Masa Jabatan

3 Jul 2024 : 19.50 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joe Biden mencabut 8 lisensi pada tahun ini yang mengizinkan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) menjual peralatan ke raksasa telkomunikasi China, Huawei.

Hal ini merupakan upaya lebih lanjut AS untuk menjegal perkembangan industri telekomunikasi dan teknologi China. Tekanan AS makin kencang di kala Huawei mulai bangkit dari keterpurukan.

Kementerian Perdagangan yang mengawasi kebijakan ekspor AS mengatakan pada Mei lalu bahwa pemerintah telah mencabut beberapa izin.

Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters, meski kala itu belum terungkap nama-nama pemasok yang terdampak.

Kini, beberapa nama sudah diketahui. Antara lain lisensi untuk Qualcomm dan Intel. Artinya, kedua perusahaan itu tak bisa lagi menjual produk ke Huawei.

"Sejak awal 2024, Kementerian Perdagangan telah mencabut 8 lisensi tambahan yang terkait dengan Huawei," kata kemeterian tersebut dalam sebuah dokumen, dikutip dari Reuters, Rabu (3/7/2024).

Dalam dokumen itu, disebutkan pula perizinan lisensi yang dicabut untuk Huawei termasuk komponen-komponen untuk item mass-market. Antara lain touchpad dan sensor touchscreen untuk tablet.

Huawei dan Qualcomm tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi. Intel menolak berkomentar.

Juru bicara Komite Luar Negeri mengatakan telah menerima data terkait pencabutan lisensi tersebut dan kini sedang melakukan pengkajian.

Huawei sudah masuk daftar hitam AS sejak 2019. Alhasil, Huawei tak bisa mengakses chip canggih untuk mengembangkan jaringan 5G pada perangkat ponselnya. Huawei juga tak bisa menggunakan sistem operasi Android milik Google.

Setelah kurang lebih empat tahun, Huawei berhasil bangkit dari keterpurukan dan mengembangkan teknologi yang dibutuhkan secara mandiri.

Penjualan HP Huawei naik 64% pada enam pekan pertama 2024, menurut firma riset Counterpoint. Di saat bersamaan, iPhone milik Apple yang merupakan perusahaan AS mengalami penurunan penjualan di China.


(fab/fab)

Sentimen: negatif (79%)