Sentimen
2 Jul 2024 : 11.16
Tokoh Terkait
7 Jokowi Bahas Rencana Pemberlakuan Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China Nasional
2 Jul 2024 : 18.16
Views 2
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Jokowi Bahas Rencana Pemberlakuan Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
-
Presiden Joko Widodo
membahas rencana pemerintah mengenakan
bea masuk
impor sebesar 200 persen terhadap produk impor asal China.
Pembahasan itu dilakukan Presiden dalam rapat terbatas dengan sejumlah menteri bidang ekonomi yang membahas topik utama relaksasi pajak kesehatan pada Selasa (2/7/2024).
Presiden meminta agar perkembangan rencana itu dilaporkan kembali dalam dua pekan mendatang.
"Itu (rencana penerapan bea masuk) bagian dari pembahasan, nanti dua minggu lagi kita laporkan (ke Presiden)," ujar Menteri Perindustrian (Menperin)
Agus Gumiwang Kartasasmita
usai mengikuti rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, saat ditanya seperti apa pembicaraan di kalangan kementerian terkait rencana pemberlakuan bea masuk 200 persen terhadap produk China, Agus menyatakan belum bisa memberi penjelasan.
"Saya belum bisa laporkan," katanya.
Adapun rapat terbatas pada Selasa dihadiri sejumlah menteri. Antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, pemerintah akan mengenakan bea masuk hingga 200 persen pada produk impor asal China yang membanjiri pasar Indonesia.
Zulhas mengungkapkan, kebijakan itu akan diterapkan pihaknya dalam menyikapi persoalan perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS).
Sejumlah produk impor itu di antaranya pakaian, baja, tekstil, dan lain sebagainya, karena pasar negara-negara Barat menolak produk China tersebut.
Nantinya kebijakan bea masuk akan dituangkan dalam Peraturan Mendag (Permendag).
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (78%)