Sentimen
Negatif (99%)
20 Sep 2023 : 12.37
Informasi Tambahan

BUMN: PD Pasar Jaya

Kab/Kota: Tanah Abang

Tokoh Terkait

Teten Duga Sepinya Pasar Tanah Abang Gegara Barang Impor Ilegal

20 Sep 2023 : 12.37 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menduga sepinya Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat karena ada produk impor ilegal yang dijual di Indonesia.

Ia pun berpendapat barang ilegal itu dijual dengan harga sangat murah di online shop. Oleh karena itu, para pedagang, khususnya di Pasar Tanah Abang kalah saing.

Padahal, kata Teten, pedagang di Pasar Tanah Abang juga sudah bertransformasi ke pasar online. Namun, masih saja kalah saing dengan barang ilegal.

Karenanya, Teten menilai sepinya Pasar Tanah Abang bukan hanya soal persaingan pasar offline dan online.

"Tapi saya berkesimpulan produk yang dijual oleh mereka (pedagang Pasar Tanah Abang) tidak bisa bersaing karena ada produk-produk impor yang dijual yang harganya sangat murah sekali," kata Teten usai mengunjungi Pasar Tanah Abang, Selasa (19/9).

Dengan alasan tersebut, Teten mengatakan pihaknya bakal mengatur kembali aturan arus barang masuk ke RI. Di sisi lain, ia juga bakal memastikan apakah aturan saat ini terlalu longgar sehingga bea masuk barang impor rendah.

Teten menambahkan pihaknya juga bakal mengecek barang-barang impor yang saat ini beredar di online shop. Pengecekan ini dilakukan demi memastikan barang itu ilegal atau tidak.

"Saya akan lihat apa perlu kami atur platform-platform digital baik domestik maupun luar, yang bagian global. Apakah barang yang di sana disertai dokumen. Barang-barang mereka legal atau tidak? Sudah izin SNI, sudah izin halal dan sebagainya," ucap Teten.

Dalam tinjauannya, Teten mengatakan para pedagang Pasar Tanah Abang kehilangan pembeli beberapa waktu belakangan.

Para pedagang mengeluhkan saat ini omzet mereka menurut lebih dari 50 persen per hari.

"Tadi saya diskusi dengan PD Pasar Jaya memang ini terjadi penurunan dan kemungkinan bisa permanen penurunnya," kata Teten.

(mrh/sfr)

Sentimen: negatif (99.1%)