Madiun (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur mendatangi kediaman Muhammad Baidowi alias Gus Mamak Madiun, Jumat (28/6/2024).

Hal itu dilakukan oleh KPU menggandeng sejumlah tokoh masyarakat di Madiun untuk mencegah fenomena golput (golongan putih) pada Pilkada 2024.

Salah satu tokoh yang digandeng tersebut adalah Gus Mamak, Ketua Lembaga Adat Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim, Nur Salam, berharap dengan keterlibatan tokoh masyarakat, kesadaran politik warga negara untuk memilih pada Pilkada 2024 dapat meningkat.

“Bapak Muhammad Baidowi, atau Gus Mamak ini, menjadi bagian dari salah satu Pondok Pesantren Desa Sewulan. Jadi bisa turut serta mensukseskan tahapan coklit, dan menggugah kesadaran masyarakat di wilayah Selatan,” ujar Nur Salam.

Nur Salam juga menyampaikan bahwa pada hari pertama Coklit di Jawa Timur, telah terdata 1.116.000 pemilih. Ia optimis bahwa proses coklit dapat selesai sebelum satu bulan.

Sementara itu, Muhammad Baidowi berpesan kepada masyarakat untuk membantu petugas Pantarlih saat melakukan pendataan.

“Tadi saya dicek dan yang masuk sebagai pemilih itu saya sama istri. Diperiksa KK sama KTP,” ungkap Baidowi.

Baidowi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusivitas selama proses Pilkada 2024.

“Jangan sampai gara-gara Pilkada, hubungan antar warga tidak bagus. Tetap dijaga tali silaturahim dan sukseskan pemilu serentak,” tandasnya. [fiq/ian]